Suara gemuruh yang terdengar oleh warga di Kampung Selajambe atau yang dikenal Rawabangke, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi masih hangat dibicarakan.
Wilayah yang mengeluarkan suara gemuruh itu berada tepat di ujung kampung. Terlihat pesawahan yang berunduk-unduk, beberapa kolam ikan dan tempat pemakaman umum (TPU).
Tak sulit untuk menemukan kampung itu karena kabar mengenai munculnya suara gemuruh telah tersebar luas di masyarakat. Alhasil, kata kunci untuk menanyakan kampung itu adalah dengan menyebut tempat suara gemuruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJabar sempat mengajak berbincang beberapa warga sekitar. Salah satu warga yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, suara gemuruh itu muncul dengan getaran kecil dari dalam tanah.
Sekedar informasi, suara gemuruh mulanya terdengar pada hari Jumat-Sabtu, 23-24 April 2022. "Iya abdi ge ngadangu mah ngadangu. Ari nu eta na mah dua hari, geleger (iya saya juga mendengar, kalau yang itu sudah dua hari, gemuruh," ucap seorang ibu yang tengah menggendong anaknya sambil mencontohkan suara gemuruh, Senin (25/4/2022).
Dia mengatakan, warga di sekitar kampungnya sudah terbiasa mendengar suara gemuruh. Hanya saja, tidak semua menyadari bahwa suara gemuruh itu sering muncul.
"Abdi mah tos biasa, kapungkur ge sok aya (Kalau saya sudah biasa, dulu juga selalu ada suara gemuruh)," ujarnya.
Dia mengatakan, suara gemuruh itu tidak seperti suara petir. Namun beruntungnya, kata dia, tak pernah ada kejadian kerusakan atau bencana apapun.
"Nggak ada alhamdulillah. Kantos nu di Kadudampit mah gening ngajeblosnya, didieu mah henteu aya," tuturnya.
Warga lainnya yang terlihat lebih sepuh juga mengatakan hal serupa. Suara gemuruh itu viral setelah ada pemuda yang menyebarluaskan di media sosial.
"Muhun ngadangu, da ti pungkur ge tos aya ngan ngageleger kitu lah," katanya.
Dia menampik kejadian tersebut berkaitan dengan hal mistis. Meski demikian, baik pemerintah dan warga tak mengetahui pasti sumber suara itu berasal.
"Ah henteu, teu aya. Nya duka timana tapi tos biasa warga mah ngadangu. Kamari ge rame seueur nu kadieu naroskeun, alhamdulillah teu aya nu rusak (nggak ada kaitan dengan hal mistis. Nggak tahu juga berasal dari mana suara itu, tapi warga sudah biasa mendengar gemuruh. Kemarin ramai orang datang menanyakan, alhamdulillah tidak ada kerusakan)," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Selajambe Pipin Saripin mengatakan, ada cerita di balik fenomena tersebut. Awalnya Pipin mengkonfirmasi langsung terkait beredarnya informasi suara gemuruh di RT 17 itu. Dia mengkhawatirkan jika fenomena itu dapat membahayakan masyarakat.
"Malam saya ke sana. Konfirmasi, takutnya hoax. Katanya memang betul ada suara gerrrr dan kecil getaran juga semenit lebih. Saya khawatirnya seperti di Kadudampit dulu ada pergerakan tanah, tapi dari BPBD ke sana juga nggak ada retak," kata Pipin saat ditemui detikJabar di kantornya.
"Ada cerita, nggak tahu benar atau tidaknya. Ini hanya secara pengetahuan mistis, memang dulu suka ada suara-suara gemuruh. Bahkan tukang nguseup (pemancing) kadang (dengar) gerrrr langsung pada lari," sambungnya.
(/yum)