Aksi Cabul Guru Ngaji, Begini Respon DPRD Kabupaten Bandung

Aksi Cabul Guru Ngaji, Begini Respon DPRD Kabupaten Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 21 Apr 2022 08:30 WIB
Little girl suffering bullying raises her palm asking to stop the violence
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (Foto: iStock)
Bandung -

Aksi pencabulan yang dilakukan guru ngaji dengan inisial S alias ustaz SS (39) menimbulkan respon dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, Sugianto.

Pihaknya menyayangkan adanya permasalahan tersebut yang dilakukan oknum pendidik. Dengan itu, kata dia, saat ini semua harus berjibaku menyelesaikan masalah tersebut

"Sangat prihatin tentunya, hari hari ini kita di hadapkan dengan masalah-masalah krisis moral yang di sayangkan datangnya dari oknum pendidik atau guru ngaji," ujar Sugianto saat dihubungi detikJabar, Rabu (20/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita semua harus berjibaku, Pemda, tokoh masyarakat, Pemdes, orang tua termasuk jajaran kepolisian untuk terus memberikan edukasi dalam segala aspek kehidupan," tambahnya.

Sugianto mengatakan seharusnya adanya program guru ngaji yang dilakukan Pemda Kabupaten Bandung bisa memberikan solusi.

ADVERTISEMENT

"Program guru ngaji Pemda Kabupaten Bandung harus memberikan solusi terhadap merebaknya kejadian tindakan moral tersebut. Kita akan perkuat dengan dorongan regulasi daerah," jelasnya.

Pihaknya menjelaskan mengenai hal tersebut dirinya akan melakukan pengumpulan data-data kasus aksi cabul guru ngaji yang menimbulkan korban hingga 12 muridnya.

"Makanya nanti kita akan lakukan inveritarisasi dulu, masalahnya apa nih di dinas terkait. Apakah mereka misalnya, "pak ketua kami tidak memiliki payung hukum untuk penguatan anggaran yang lebih maksimal". Nah dengan itu kita dorong, cantolannya di rencana kerja pemerintah daerah, dalam kebijakan umum anggaran, nah itu di sana," tegasnya.

"Tapi nanti kita minta programnya yang jelas dari dinas terkait, bukan hanya programnya misalnya bimtek, bukan hanya programnya penyuluhan, tapi ini harus betul-betul menusuk terhadap peran-peran dinas terkait ke masyarakat langsung. Bukan hanya mengambang di atas, intinya harus menyentuh ke bawah," lanjutnya.




(yum/tey)


Hide Ads