Kronologi Kematian Tragis Ibu dan Dua Anak di Garut Gegara Cemburu

Kronologi Kematian Tragis Ibu dan Dua Anak di Garut Gegara Cemburu

Hakim Ghani - detikJabar
Selasa, 19 Apr 2022 07:48 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah ibu dan kedua anaknya di Cibunar, Tarogong Kidul, Garut
Petugas mengevakuasi jenazah ibu dan dua anak yang ditemukan tewas dalam rumah di Garut (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Lentina (29) tewas gantung diri usai membunuh kedua anaknya Dusty (5) dan Rivaldo (11). Aksi gelap mata itu dilakukan lantaran Lentina cemburu dan marah kepada sang suami, Winner (33) karena dianggap memiliki wanita idaman lain.

Lentina ditemukan tewas di dalam kamar rumah kontrakannya yang berlokasi di Perumahan Jati Putra, Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut. Sebelum ditemukan tewas, dia sempat terlibat cekcok dengan sang suami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJabar, berikut ini merupakan kronologi tewasnya Lentina bersama Rivaldo dan Dusty:

Selasa, 12 April 2022

Empat hari sebelum ditemukan tewas pada Sabtu (16/4) pagi, Lentina diketahui sempat terlibat cekcok dengan Winner, sang suami. Kejadian itu diketahui oleh Ketua RT setempat, Rudy Bahrudin.

ADVERTISEMENT

Rudy mengaku tidak ingat pasti hari kejadian tersebut. Namun, dia meyakini kejadian itu berlangsung 4 hari sebelum Lentina dan anak-anaknya ditemukan tewas.

Peristiwa cekcok antara Lentina dan Winner diketahui Rudy saat Lentina bertandang ke rumah Rudy yang tak jauh dari rumah kontrakannya. Saat itu, Lentina mengaku terlibat pertikaian dengan Winner gara-gara sang suami kepergok memiliki wanita idaman lain.

"Datang ke rumah, 'pak...tolong saya'.... ya biasa katanya lakinya punya wanita idaman lain lihat di WA ada buktinya," kata Rudy.

Rudy mengatakan, Lentina sempat bersitegang dengan Winner terkait masalah Winner yang diduga selingkuh dan memiliki wanita idaman lain (WIL). Namun, keributan saat itu berhasil dilerai dan keduanya dinasihati.

"Sudah saya nasihati, jangan begitu kata saya sudah," ucap Rudy.

Jumat, 15 April 2022

Di hari tersebut, sekitar pukul 10 pagi, Lentina terakhir kali terlihat di rumahnya. Kesaksian tersebut diungkap Rudy Bahrudin. Rudy mengatakan, saat itu dia berjalan di sekitar lokasi dan melihat Lentina sedang menutup warung kelontongan miliknya.

Rudy mengatakan, hal tersebut merupakan sebuah kejanggalan yang baru disadarinya ketika menemukan Lentina tewas di hari Sabtu. Sebab, kata Rudy, warung milik Lentina diketahui kerap tutup larut malam.

"Ya karena biasanya warung tutup sampai tengah malam, jam 11. Ini tutup jam 10 pagi," ucap Rudy.

Sabtu, 16 April 2022

- Pukul 07.00 WIB

Winner yang seharian pada Jumat (15/4) tidak ada di rumah pulang. Saat pulang, dia terkejut bukan main kala melihat istri dan kedua anaknya tewas. Winner dikonfirmasi polisi merupakan orang pertama yang menemukan Lentina, Dusty dan Rivaldo tewas.

"Dipastikan awal ditemukan oleh suaminya, karena tidak ada saksi lain yang menemukan selain suaminya," ungkap Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono.

Setelah menemukan istri dan kedua anaknya dalam keadaan tewas, Winner kemudian bergegas menemui RT Rudy. Keduanya bersama Babinsa setempat kemudian mengecek kembali ke lokasi.

- Pukul 08.30 WIB

Petugas Polsek Tarogong Kidul yang menerima laporan tersebut kemudian mendatangi lokasi. Petugas didampingi Rudy, Winner dan Babinsa serta Ketua RW, Yono.

Disampaikan Rudy, jasad Lentina berada di atas ranjang berdekatan dengan jasad Dusty dan Rivaldo. Seingat Rudy, leher Lentina terlihat terjerat tali. Sedangkan Dusty dan Rivaldo mengeluarkan busa masing-masing dari telinga dan mulut.

- Pukul 10.00 WIB

Petugas dari Unit Inafis dan Sat Reskrim Polres Garut serta Polsek Tarogong Kidul melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian. Proses olah TKP dipimpin langsung AKBP Wirdhanto.

Proses olah TKP berlangsung sekitar 60 menit dan disaksikan puluhan warga setempat yang kaget sekaligus penasaran terkait apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah.

- Pukul 11.00 WIB

Proses olah TKP rampung dilaksanakan. Petugas membawa jasad ketiganya ke RSUD dr. Slamet Garut untuk diautopsi. Setelah proses olah TKP selesai, AKBP Wirdhanto memberikan keterangan kepada awak media.

Wirdhanto mengatakan, selain mengevakuasi jasad ketiganya ke rumah sakit. Penyidik juga menemukan beragam barang bukti di lapangan, yang menguatkan dugaan jika ketiganya tewas bunuh diri.

"Kami temukan alat-alat yang mendukung gantung diri. Kemudian kami juga menemukan adanya minuman jus buah naga yang dicampur sunlight yang kami duga keras diminumkan kepada dua korban anak hingga menyebabkan meninggal dunia," ucap Wirdhanto

Minggu, 17 April 2022

Proses autopsi dilakukan oleh tim Forensik RSUD dr. Slamet Garut dan petugas dari Unit Inafis Polres Garut. Proses autopsi tersebut dilakukan di kamar jenazah RSUD dr. Slamet Garut, Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Tarogong Kidul.

Di waktu yang bersamaan, tim dari Polsek Tarogong Kidul melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk Winner Manalu. Para saksi menjalani pemeriksaan di Mako Polsek Tarogong Kidul yang lokasinya berdekatan dengan RSUD dr. Slamet.

Senin, 18 April 2022

Polres Garut menggelar jumpa pers terkait kasus tersebut. Dalam jumpa pers, AKBP Wirdhanto memaparkan temuan mereka dari proses autopsi dan pemeriksaan saksi-saksi yang dilaksanakan selama dua hari sebelumnya.

Wirdhanto mengatakan, kecurigaan petugas terkait unsur kesengajaan dalam tewasnya ketiga korban terbukti. Dari hasil autopsi diketahui, Dusty dan Rivaldo tewas akibat keracunan yang diduga kuat berasal dari minuman jus buah naga yang dicampur cairan sabun pencuci piring.

Sementara Lentina tewas akibat kesulitan bernafas, yang diduga kuat diakibatkan karena gantung diri. Petugas menemukan luka di bagian leher Lentina yang mengarah ke atas, yang menguatkan dugaan Lentina tewas gantung diri.

Selain itu, dari hasil autopsi juga diketahui, Lentina sebagai dalang dari kematian Dusty dan Rivaldo. Hal tersebut diperkuat dengan adanya temuan petugas yang hanya menemukan tiga sidik jari, yakni milik Lentina, Dusty dan Rivaldo pada gelas yang berisi jus buah naga bercampur sabun cuci piring.

Sementara dari hasil pendalaman barang bukti dan pemeriksaan saksi, diketahui motif Lentina melakukan aksi tersebut karena marah dan cemburu pada Winner. Winner diduga kuat berselingkuh dengan wanita lain di belakang Lentina.

Hal tersebut diperkuat dengan percakapan WhatsApp yang ditemukan penyidik. Isi dari percakapan tersebut mayoritas mengindikasikan Lentina memergoki Winner selingkuh. Bahkan, pada hari Jumat sekitar pukul 18.30 WIB, Lentina sempat berkirim salam perpisahan pada Winner.

Isi percakapan WhatsApp itu menggunakan bahasa daerah yang kurang-lebih memiliki makna berikut, seperti disampaikan oleh pihak kepolisian:

Berbahagialah kamu sama si (selingkuhan) bang. Apa yang diminta dia kamu kasih. Semoga kamu berjodoh, susah-senang kamu sama dia. Lupakan saja kami bertiga. Aku sama Dusty sama Rivaldo itulah peluk-peluk. Lebih penting kamu si (selingkuhan) daripada aku, Dusty dan Rivaldo. Terima kasih.




(yum/bbn)


Hide Ads