Curug Nagrak Ditutup Sementara Buntut 2 Bocah Lembang Tewas

Curug Nagrak Ditutup Sementara Buntut 2 Bocah Lembang Tewas

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 17 Apr 2022 21:01 WIB
Ilustrasi penemuan mayat bayi (Dok detikcom)
Ilustrasi mayat bocah. (Foto: Dok detikcom)
Bandung Barat -

Dua bocah masing-masing W (7) dan Y (8), tewas tenggelam di objek wisata pemandian air panas Curug Nagrak, Desa CIhideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Keduanya ditemukan tewas mengambang di salah satu kolam air panas Curug Nagrak yang memiliki kedalaman 120 cm pada Jumat (15/4/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.

Akibat peristiwa itu, saat ini objek wisata Curug Nagrak ditutup sementara oleh pihak kepolisian. Nampak pagar di pintu masuk objek wisata tersebut digembok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua bocah itu merupakan warga Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tewas tenggelam di objek wisata pemandian air panas Curug Nagrak Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong.

"Untuk lokasinya ditutup dulu. Kapan dibukanya itu nanti kita akan komunikasi dulu dengan pengelolanya," ungkap Kapolsek Cisarua Kompol Yana Supiyana kepada wartawan, Minggu (17/4/2022).

ADVERTISEMENT

Penutupan objek wisata tersebut dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan. Pihaknya terlebih dahulu akan berkomunikasi dengan pengelola objek wisata, termasuk saksi yang melihat kejadian.

"Untuk sekarang kita akan panggil dulu saksi dan pengelola wisatanya. Kita pastikan kedepannya tidak terjadi kejadian serupa dan lebih mengutamakan keselamatan," tutur Yana.

Gerbang menuju Curug Nagrak.Gerbang menuju Curug Nagrak. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)

Diberitakan sebelumnya, tenggelamnya dua bocah tersebut terjadi saat kondisi objek wisata sedang tutup akibat pandemi COVID-19. Sehingga, tak banyak orang yang berada di lokasi.

"Karena kemarin itu masih tutup, jadi tidak banyak orang. Kalau saat buka mungkin tidak seperti itu karena ada penjaganya dan pengunjung lain yang akan langsung menolong korban," tutur Yana.

Pihak keluarga dua bocah malang itu menolak dilakukan autopsi terhadap kedua korban dan menerima peristiwa naas tersebut sebagai musibah.

"Untuk kejadian ini keluarga sudah menerimanya sebagai musibah, jadi menolak untuk dilakukan autopsi," tutur Yana.

(ors/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads