Saksi Ungkap Kopda Andrea Dwi Atmoko Panik Usai Tabrak Handi-Salsa

Saksi Ungkap Kopda Andrea Dwi Atmoko Panik Usai Tabrak Handi-Salsa

Dony Indra Ramadhan - detikJabar
Rabu, 13 Apr 2022 17:49 WIB
Suasana sidang pembunuhan Handi-Salsa dengan terdakwa Kopda Andre Dwi Atmoko.
Suasana sidang pembunuhan Handi-Salsa dengan terdakwa Kopda Andre Dwi Atmoko (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikJabar).
Bandung - Kopda Andrea Dwi Atmoko prajurit TNI yang mengemudikan mobil Kolonel Priyanto menabrak Handi-Salsa. Usai menabrak, Dwi Atmoko sempat panik.

"Sopir panik, warga enggak ada yang nolong. Dia sendirian mondar mandir. Mau ambil keputusan," ucap Saepudin Juhri salah seorang saksi mata yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Militer II-09 Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (13/4/2022).

Saepudin hadir sebagai saksi untuk Kopda Andrea Dwi Atmoko. Prajurit TNI tersebut berstatus terdakwa. Saat tragedi tabrakan maut itu, dia yang mengemudikan mobil.

Menurut Saepudin, Kopda Andrea Dwi Atmoko lantas mengambil inisiatif untuk mengangkat Handi-Salsa ke dalam mobil dan membawa pergi. Menurut Saepudin, Kopda Andrea Dwi Atmoko sendiri yang bilang hendak membawa Handi-Salsa ke rumah sakit.

"Jadi sempat mondar mandir, bingung lalu inisiatif dibawa pergi ke rumah sakit?" tanya Oditurat Militer.

"Iya," jawab saksi.

"Yang bilang?" tanya Oditurat lagi.

"Sopirnya (terdakwa) bukan yang penumpangnya," kata Saepudin.

Saepudin juga menyebut di dalam mobil ada dua orang lagi. Namun, yang turun mengevakuasi korban hanya Kopda Andrea Dwi Atmoko.

Usai memasukkan Handi-Salsa ke mobil, Saepudin menyebut mobil berwarna hitam doff itu lantas melaju ke arah timur.

"(Ke) timur, arah Limbangan," tutur dia.

Kondisi di lokasi saat itu menurutnya ramai. Namun, tak banyak warga lain yang ikut membantu. Dia pun menceritakan sosok Kopda Andrea Dwi Atmoko yang saat itu keluar dari mobil. Menurut dia, saat itu terdakwa tak mengenakan pakaian TNI hingga Saepudin pun tak menyadari bila penabrak merupakan prajurit TNI.

Disinggung Oditurat ada tidaknya yang memotret saat kejadian, dia menjawab tak ada yang memotret. Menurutnya, hanya kenalannya bernama Taufik yang mem-video itupun atas suruhan Saepudin.

"Takut ada kejadian apa-apa, nggak ada bukti. Karena posisinya saya angkut korban," tutur Saepudin menjelaskan alasan meminta rekannya memvideo.

Kasus ini berawal saat Kolonel Priyanto dan dua anak buahnya menabrak Handi dan Salsa di Nagreg. Kolonel Priyanto cs tak menolong Handi-Salsa, tapi membawa mereka hingga keluar dari Jabar dan membuang tubuh kedua korban ke anak Sungai Serayu.

Salsa dibuang ke sungai dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan Handi dibuang ke sungai dalam kondisi masih hidup.

Jasad kedua korban ditemukan di Sungai Serayu. Dari ketiga tersangka, diketahui Kolonel Priyanto-lah yang menolak membawa Handi-Salsa ke rumah sakit setelah kecelakaan akibat tabrakan dengan mobilnya. Dia juga yang memiliki ide keji membuang tubuh Handi-Salsa ke sungai. (dir/mso)



Hide Ads