Sekelompok remaja dari tiga desa, yakni Desa Mandalawangi, Mandalasari, serta Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terlibat aksi perang sarung.
Perang sarung yang dilakukan sekelompok remaja itu terjadi pada Jumat (8/4/2022) dini hari. Beruntung tak ada korban akibat kejadian tersebut. Namun tetap kejadian ini meresahkan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
"Betul ada beberapa kejadian perang sarung tadi subuh, tapi berhasil dibubarkan. Jadi kita pastikan tidak ada korban luka atau lainnya," kata Kapolsek Cipatat, Kompol Muhtarom kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang membahayakan dari aksi perang sarung itu yakni penggunaan batu kecil yang diikatkan pada ujung kain sarung. Jika mengenai lawannya, hal itu tentu bakal menimbulkan luka.
Muhtarom menyebut aksi perang sarung ini biasanya mulai dilakukan setelah salat tarawih hingga menjelang sahur. Kegiatan ini awalnya hanya mainan senang-senang anak-anak semata, tapi berubah jadi bahaya karena mencelakakan orang lain.
"Apalagi kalau sudah pakai batu, ini sangat bahaya. Maka untuk upaya pencegahan, kita koordinasi dengan apar setempat gencar patroli. Jika ditemukan langsung bubarkan," ujar Muhtarom.
Selain patroli malam hari untuk mencegah perang sarung pihaknya juga bakal melakukan pemantauan rutin di ruang-ruang publik dan tempat nongkrong anak muda ngabuburit.
"Selain memantau titik-titik keramaian seperti pasar. Kami juga pantau dan lakukan pengamanan sore ngabuburit. Salah satunya tempat-tempat nongkrong anak muda," kata Muhtarom.
(ors/bbn)