.webp)
Puluhan mama muda yang mengaku menjadi korban penipuan bermodus investasi melapor ke polisi. Kasusnya kini sedang didalami oleh pihak Polres Garut.
Ada sekitar 30 orang emak-emak yang mendatangi Mako Polres Garut, Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Rabu (30/3) sore lalu. Mereka melaporkan sebuah investasi usaha yang dianggap menipunya.
Mereka melapor sendiri-sendiri. Beberapa di antaranya melapor polisi dengan didampingi kuasa hukumnya. Dari keterangan kuasa hukum korban, Soni Sonjaya diketahui, para korban ini dijanjikan keuntungan dari uang yang mereka investasikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang yang dijanjikan kepada para korban berasal dari keuntungan usaha di bidang kecantikan dan kuliner. Para korban dijanjikan keuntungan hingga 20 persen per dua minggu oleh pengelola. "Ada 10 korban yang menguasakan ke saya. Klien saya sendiri ada yang menyetor uang Rp 5 juta sampai ratusan juta rupiah," kata Soni.
Soni mengatakan, korban dalam kasus ini berjumlah lebih dari 100 orang. Namun, baru sebagian korban saja yang melapor ke polisi. Kerugian akibat investasi ini ditaksir mencapai lebih dari Rp 4 miliar.
"Sebenarnya korban lebih dari 100 orang. Hari ini hanya beberapa saja yang melapor," katanya.
Polisi kini turun tangan menyelidiki. Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono membenarkan pihaknya telah menerima pelaporan dari para korban.
"Sejauh ini ada 9 orang yang melapor. Kami sedang mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi," ungkap Wirdhanto.
Kasus ini ditangani jajaran Sat Reskrim Polres Garut. Selain meminta keterangan dari para korban, polisi saat ini tengah berupaya mengumpulkan alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi.
(yum/tey)
