Plt Walkot Bandung Minta ASN 'Melawan' Jika Diperas

Plt Walkot Bandung Minta ASN 'Melawan' Jika Diperas

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 01 Apr 2022 05:00 WIB
Poster
Ilustrasi pemerasan. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Bandung -

Kasus OTT dua auditor BPK Jabar bikin geger. Keduanya ditangkap kejaksaan usai melakukan pemerasan kepada pihak rumah sakit dan puskesmas hingga Rp 350 juta di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Insiden ini mengundang reaksi kepala daerah, salah satunya Plt Walikota Bandung Yana Mulyana. Yana ikut prihatin mengingat BPK merupakan lembaga yang seharusnya bertugas mengawasi keuangan negara agar tak menjadi kebocoran.

"Tentu kami prihatin, tapi mudah-mudahan kejadian ini yang terakhir di Jawa Barat," kata Yana kepada detikJabar saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (31/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasi insiden itu terjadi di Pemkot Bandung, Yana sudah mewanti-wanti anak buahnya. Ia menegaskan agar ASN pemkot tak segan 'melawan'. Mereka diminta melapor jika menemukan modus yang malah berujung ke pemerasan.

"Kalau saya sih yakinkan ke temen-temen, kalau enggak melakukan kesalahan, ya kenapa harus takut. Laporkan aja," tegasnya.

ADVERTISEMENT

"Insya Allah kami di Kota Bandung mah taat azaz, taat aturan. Kita juga sekarang terus mereformasi birokrasi, kita punya kesamaan dengan temen-temen ASN semua," pungkasnya.

Sebelumnya, Kejaksaan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Bekasi. OTT dilakukan dua auditor BPK berinisial AMR dan F. AMR kini sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Kedua pegawai tersebut diketahui melakukan pemerasan terhadap satu RSUD Cabang Bungin dan 17 puskesmas di Kabupaten Bekasi. Adapun total uang yang terkumpul mencapai Rp 350 juta.




(ral/ors)


Hide Ads