"Jadi kalau untuk antisipasi, kita tetap ada," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo saat dihubungi.
Ibrahim menjelaskan ada beberapa upaya yang dilakukan polisi untuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas di jalanan. Mulai dari patroli hingga penindakan.
"Pertama patroli skala kecil, ada patroli rutin. Kemudian kedua sifatnya rutin kita melalui Bhabinkamtibmas dengan kondisi wilayah masing-masing. Seperti di Bandung, itu Bhabinkamtibmas betul-betul door to door," kata Ibrahim.
Polisi juga melakukan pengamatan di setiap lokasi yang dianggap rawan. Kemudian, ada patroli skala besar yang dilakukan oleh polisi pada saat hari-hari ramai.
"Kemudian itu ada juga bersifat penindakan-penindakan kayak misalnya razia di tempat ramai apalagi sekarang berbarengan dengan PPKM jadi ada razia dan patroli juga," tuturnya.
Ibrahim menjelaskan polisi juga berkomitmen untuk terus melakukan pengejaran dan penindakan terhadap pelaku-pelaku kriminalitas jalanan.
"Jadi polisi tetap ada di lapangan. Kalau pengungkapan, akan tetap dilaksanakan," katanya.
Seperti diketahui sejumlah aksi penodongan membuat resah warga Kota Bandung. Pertama kasus yang menimpa seorang pelajar SMP.
Korban ditodong kawanan pencopet di kawasan Jalan Pungkur, Kota Bandung. Aksi kejahatan itu bahkan viral di media sosial.
Kemudian kasus yang menimpa pengemudi ojek online. Dalam rekaman video pengemudi ojek online itu ditodong oleh orang tidak dikenal menggunakan samurai. Korban tidak berani melawan hingga merelakan sejumlah barangnya dibawa pelaku. (dir/mso)