Mahasiswa inisial FN (19) merekayasa penyebab kematian pekerja seks komersial (PSK) online, Sri Agustina (42) alias Neng Eci. Bak drama yang dirancang sutradara, FN merangkai cerita demi menghindari jerat hukum.
Pelaku sengaja menulis surat wasiat palsu bertuliskan 'gue cape hidup'. Siasat tersebut dibuat guna menutupi perbuatannya.
Korban ditemukan tewas di kamar indekos, kawasan Cijoho, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (18/3). Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kuningan itu sudah ditangkap polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Heboh Penemuan 'Tuyul' di Cirebon |
Selain surat palsu, pelaku juga meletakkan sebuah botol racun di tangan Neng Eci. Tujuannya agar kematian itu seolah-olah Neng Eci meninggal karena bunuh diri.
"Pelaku mengakui yang menuliskan kata-kata 'gue capek hidup' di sobekan kertas itu adalah dirinya. Tulisan tersebut disimpan di samping kiri tubuh korban dengan maksud untuk merekayasa kematian," kata Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda, Senin (28/3).
Temuan selembar surat wasiat palsu dan sebuah botol racun itu, awalnya polisi mengira korban tewas karena bunuh diri. Namun, setelah ditelusuri, terdapat beberapa kejanggalan soal kematian Neng Eci.
"Kita temukan adanya beberapa kejanggalan, maka kita melakukan autopsi dan olah TKP di kostan yang bersangkutan (korban). Dari beberapa hasil olah TKP, kita temukan ada barang milik korban yang hilang (handphone)," tutur Dhany didampingi Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Muhammad Hafid Firmansyah.
Korban Dibekap Pelaku
Selama proses penyelidikan, polisi berhasil mengungkap kematian Neng Eci. Wanita tersebut dipastikan korban pembunuhan.
Terungkapnya kasus pembunuhan ini setelah polisi menemukan titik terang dari media sosial. Ternyata, telepon genggam Neng Eci dijual oleh sang mahasiswa tersebut.
"Akhirnya kita bisa mendapatkan pelaku yang mengambil handphone tersebut," ujarnya.
Sementara dari hasil pemeriksaan, menurut Dhany, korban meninggal setelah dibekap pelaku. "Dari hasil autopsi yang sudah kita lakukan dari dokter forensik Bhayangkara Indramayu, kesimpulannya terdapat mati lemas akibat paru-parunya kekurangan oksigen," ucap Dhany.
Selain kehabisan napas, terdapat beberapa luka lebam hingga lecet di bagian wajah Neng Eci. "Kemudian di bagian bola matanya ada bintik pendarahan, terus ada luka lecet pada bibir serta leher terdapat luka lecet dan patah," kata Dhany.
Jenazah Neng Eci ditemukan saksi dan pemilik indekos setelah mendengar suara jeritan serta teriakan minta tolong. Saat didatangi, pintu kamar PSK online tersebut terkunci. Saksi pun kemudian mengintip lewat jendela dan melihat korban sudah tak bernyawa.
Pemicu FN menghabisi Neng Eci gegara soal transaksi seks. Polisi mengungkapkan keduanya berkenalan melalui aplikasi perpesanan. Korban diketahui melakoni praktik prostitusi online.
(ors/bbn)