Tiga pria membobol rumah dan melakukan penganiayaan terhadap Rifda alias Abit (19) dan ibunya, Solihati Nurzanah (37), di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Videonya viral di media sosial dan menjadi perbincangan warganet.
Aksi pembobolan rumah berujung penyiksaan kepada korban tersebut terjadi Rabu (23/3) dini hari, pukul 01.00 WIB. Kejadian brutal itu berlangsung di rumah Abit, Kecamatan Samarang, Garut. Dalam video berdurasi lebih dari satu menit yang diunggah Abit di akun TikTok pribadi miliknya, merekam detik-detik aksi tiga pria durjana merusak barang-barang di rumah korban.
Meski video hanya didominasi suasana gelap gulita, keadaan mencekam tergambar dari suara pecahan benda di sekitar lokasi. Dalam video itu, Abit memberi penjelasan bahwa dia dan sang ibu menjadi korban pengeroyokan tiga orang pria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumah dibobol 3 laki-laki jam 1 malam. Posisi di rumah cuma ada aku sama mamah di kamar masing-masing," tulis Abit dalam video tersebut.
Video tersebut diketahui didokumentasikan oleh Abit. Usai melakukan dokumentasi, Abit mengaku ponsel miliknya dirampas dan dihancurkan oleh pelaku. "Ini aku ngevideoin lewat WA dan untung kekirim langsung ke WA, karena HP aku langsung dihancurin karena sebagai barang bukti terkuat," katanya.
Diwawancarai wartawan di rumahnya, Kamis (24/3) siang, Abit mengungkap alasannya mendokumentasikan momen tersebut. Dia ingin kejadian itu secepatnya diketahui orang lain yang diharapkan bisa membantu.
"Saya video lewat WA, jadi meskipun dihancurin, untungnya video udah kekirim. Itu bukti," kata Abit.
Dalam kondisi tak berdaya disiksa para pelaku, Abit berhasil keluar dari rumah usai sang ibu memintanya untuk mengambil sejumlah uang di rumah keponakan. Dia menggunakan momen itu untuk memberi tahu kerabat dan lari ke kantor polisi.
Petugas Polsek Samarang kemudian meluncur ke lokasi untuk mengecek kejadian. Setelah itu, polisi menangkap tiga pelaku yakni Yn, DC dan AN.
Penyelidikan kasusnya hingga saat ini masih bergulir. Para penyidik dari Polsek Samarang memeriksa ketiga pelaku guna mengetahui motif peristiwa mengerikan tersebut.