Insiden penyerangan terhadap pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Krangkeng Indramayu, KH Farid Ashr Wadahr mendapat reaksi dari Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Indramayu, KH Mustofa. Ia menegaskan, pihaknya mengutuk keras aksi penyerangan tersebut.
KH Mustofa juga mengaku sudah meminta kepada Ketua Ansor Kabupaten Indramayu agar mengintruksikan anggotanya untuk menjamin keamanan dan keselamatan para Kiai di Indramayu.
Ia menganggap, penyerangan yang terjadi terhadap Kiai Farid dan keluarganya dilakukan secara sadar dan terencana. Sebab, kata dia, jika dalam kondisi tidak normal, maka bisa saja pelaku menyerang siapapun yang ada di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal saat itu, jamaah Kiai Farid banyak. Tapi yang diserang, Kiai farid dan istrinya," kata KH Mustofa dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (9/3/2022).
Ketua Ansor Kabupaten Indramayu, Edi Fauzi menegaskan, pihaknya sudah memberi instruksi kepada 4.000 anggotanya untuk mengawal dan menjaga para Kiai yang ada di Indramayu.
Menurut Edi, penjagaan ini merupakan salah satu bentuk kewaspadaan dan antisipasi. Meskipun hingga saat ini belum diketahui motif dari penyerangan yang dilakukan oleh pelaku.
Edi mengungkapkan, pengerahan Ansor dan Banser untuk menjaga para kiai di Indramayu sudah dilakukan sejak semalam setelah adanya informasi penyerangan yang terjadi di kediaman Kiai Farid.
Khusus di kediaman Kiai Farid, kata Edi, sejumlah Banser dari beberapa kecamatan yang ada di sekitar lokasi sudah diintruksikan untuk melakukan pengamanan.
"Kasus ini menjadi perhatian kita dan kita sudah meminta kepada Ansor serta Banser untuk menjaga kiai di wilayahnya masing-masing," ujar Edi.
Sebelumnya, seorang kiai pondok pesantren (ponpes) di Indramayu menjadi korban pembacokan saat beribadah. Selain kiai, dua korban lainnya juga turut dibacok pria bercelurit.
Total ada tiga korban dalam insiden berdarah yang terjadi di Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Selasa (8/3) malam. Ketiga korban yakni KH Farid Ashr Wadeher, istrinya dan santri.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menuturkan korban pertama yaitu istri dari kiai. Korban dibacok saat pelaku berinisial S datang ke rumah korban.
Pelaku langsung membacok istri kiai dengan senjata tajam sejenis celurit. "Tersangkanya langsung pergi meninggalkan tempat, kemudian balik lagi dan langsung tebas saja pakai senjata tajam," ujar Ibrahim saat dihubungi, Rabu (9/3/2022).
(yum/yum)