Budi Budiman dan 12 Saksi Diperiksa KPK soal DAK 2018 Tasikmalaya

Budi Budiman dan 12 Saksi Diperiksa KPK soal DAK 2018 Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 24 Feb 2022 15:29 WIB
Wali Kota nonaktif Tasikmalaya, Budi Budiman, terjerat kasus suap. Berkas penyidikannya pun dinyatakan lengkap dan siap dilimpahkan ke jaksa penuntut.
Foto: Ari Saputra
Tasikmalaya -

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengembangan penyidikan atas dugaan korupsi pengurusan dana DAK Kota Tasikmalaya tahun 2018. Mereka turun ke Kota Tasikmalaya, Kamis (24/2/2022).

Penyidik KPK melakukan pemeriksaan 13 orang saksi dalam perkara itu. Pemeriksaan dilakukan di Mapolres Tasikmalaya Kota.

"Benar KPK sedang melakukan pengembangan penyidikan atas dugaan korupsi pengurusan dana DAK 2018," kata juru bicara KPK Ali Fikri melalui pesan Whatsapp, Kamis (24/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memaparkan 13 saksi yang diperiksa adalah sebagai berikut,

1. Gilang Rajab sebagai Komisaris PT Raga Karya Permata.

ADVERTISEMENT

2. Iman Handiman sebagai Komisaris PT Abadi Haruman Jaya

3. Imat Ruhimat sebagai Direktur Utama PT Indah Permai Agung

4. Tatang Syamsudin Direktur Utama PT Jaya Sakti Alam Mandiri

5. Muhammad Ilyas Direktur PT Abdi Haruman Jaya

6. H Budi Budiman Mantan Walikota Tasikmalaya

7. R. Djoko Poerwanto SE MM sebagai pegawai BUMN/ Kepala Cabang Bank Mandiri Kota Tasikmalaya

8. Sholahuddin Wiraswasta

9. Tarlan sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Tasikmalaya tahun 2017.

10. Wasisto Hidayat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya (2006 s/d 2021)

11. Asep Budi Sulaeman sebagai Direktur CV Proklamasi

12. Hj. Ai Erna Susanti sebagaiDirektur Utama PT Abadi Haruman Jaya

13. Elis Mulyani sebagai Direktur PT Raga Karya Permata

"Kontruksi perkara dan pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka akan kami sampaikan setelah penyidikan cukup," kata Ali.

Dia juga mengatakan saat ini pengumpulan bukti dan keterangan saksi masih terus dilakukan.

"Saat ini pengumpulan bukti masih terus dilakukan. Setiap perkembangan akan diinformasikan," kata Ali Fikri.




(yum/bbn)


Hide Ads