Ciamis - Melihat potret tradisi Napak Tilas ke leluhur Galuh menjelang Hari Jadi Ciamis yang jatuh pada 12 Juni mendatang.
Foto Jabar
Potret Sakralnya Tradisi Napak Tilas Ziarah ke Leluhur Galuh di Ciamis

Setiap menjelang Hari Jadi Ciamis 12 Juni, Bupati Ciamis bersama unsur Forkopimda Ciamis dan pejabat melaksanakan Tradisi Napal Tilas Ziarah ke makam leluhur Galuh
Kali ini ziarah dilaksanakan oleh Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna. Dalam tradisi itu, para pejabat mendengarkan sejarah singkat mengenai perjalanan Bupati Galuh kemudian tabur bunga dan doa bersama.
Ada 6 lokasi yang didatangi. Yakni Makam Raden Adipati Ariya Panji Jaya Negara (1636-1678) di Ciwahangan Girang Desa Imbanagara. Raden Tumenggung Wiradikusuma (Bupati Galuh 1824-1829) di Cigadung. Makam Raden Adipati Adikusuma (1819-1839) di Gunung Galuh Kelurahan Sindangrasa. Raden Adipati Arya Kusumahdiningrat (Bupati Galuh tahun 1839-1886) di Jambansari. Raden Adipati Kusumah Subrata (Bupati Galuh 1886-1915) di Makam Gunung Sukasirna. dan Astana Gede Kawali.
Tradisi tersebut dilaksanakan dalam rangka menghormati dan mengingat jasa para leluhur yang telah lebih dulu membangun Kabupaten Ciamis.
Pj Bupati Ciamis Engkus menilai Ciamis ini memiliki sejarah yang luar biasa. Salah satunya Kawali dengan Astana Gede merupakan peninggalan Kerajaan Galuh yang juga sebagai cikal bakal Ciamis. Dan erat kaitannya dengan Kerajaan Padjajaran.
Makna dari Tradisi Napak Tilas ke leluhur Galuh Pemerintah saat ini tentunya dapat mencontoh kepahlawanan, perjuangan, religinya dari pada leluhur pendahulu. Galuh dulu pernah jaya dan Ciamis juga kini harus berjaya.