Sekitar 42 penerima manfaat di Kabupaten Majalengka mendapat penanganan medis setelah mengalami keluhan kesehatan usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok B3, yang terdiri dari balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Informasi yang diterima detikJabar, para pasien dibawa ke sejumlah fasilitas kesehatan pada Kamis (4/12) lalu.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Koordinator SPPG Majalengka, Intan Diena Khoerunisa. "Informasi dari SPPG total ada 42 (mengalami gangguan kesehatan usai konsumsi MBG)," kata Intan saat dikonfirmasi detikJabar, Sabtu (6/12/2025).
"Beberapa juga ada yang suami dan orang tuanya yang terdampak karena mengkonsumsi paket MBG," tambahnya.
Berdasarkan catatan Intan, sebagian penerima manfaat yang mengalami gejala, makanan tersebut baru dikonsumsi pada sore hari, sekitar pukul 17.00 hingga 20.00 WIB. Seharusnya, kata dia, makanan tersebut dikonsumsi tidak lama setelah didistribusikan.
"Setelah kemarin saya merapat ke lokasi SPPG dan ke penerima manfaat informasinya memang makanan baru dimakan di jam 17.00-20.00 sedangkan makanan sudah dibagikan dari jam 12 siang, terduga sementara memang dari jarak matang dan konsumsi yang terlalu jauh," jelasnya.
Terkait hasil uji sampel makanan, saat ini masih dalam penanganan Labkesda Kabupaten Majalengka. "Sampel makanan sudah diamankan dan sedang proses uji di Labkesda," ujarnya.
Sementara itu, operasional salah satu SPPG yang berada di Desa Parakan, Kecamatan Leuwimunding tersebut, untuk sementara waktu dihentikan sebagai bentuk evaluasi.
"Informasi ini juga sudah dilaporkan kepada BGN langsung di hari yang sama, sesuai SOP BGN memberhentikan sementara SPPG sampai keluar hasil Laboratorium makanan dan perbaikan fasilitas SPPG sesuai dengan Standar Instansi," pungkasnya.
(yum/yum)