Upaya Pemulihan Kawasan Pesisir Indramayu Lewat Konservasi Mangrove

Upaya Pemulihan Kawasan Pesisir Indramayu Lewat Konservasi Mangrove

Ony Syahroni - detikJabar
Kamis, 04 Des 2025 11:30 WIB
Upaya Pemulihan Kawasan Pesisir Indramayu Lewat Konservasi Mangrove
Ratusan pohon bakau ditanam di Pantai Karangsong Indramayu mencegah abrasi. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu menekankan pentingnya menjaga kawasan pesisir untuk menahan abrasi yang dapat menggerus garis pantai. Untuk itu, DLH Kabupaten Indramayu terus melakukan berbagai upaya konservasi, khususnya melalui penanaman mangrove yang melibatkan berbagai pihak.

Kepala DLH Indramayu, Dedi Agus Permadi, mengatakan, DLH berupaya mewujudkan Visi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, yaitu Indramayu REANG. Salah satu program prioritas DLH adalah Program Indramayu Hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini antara lain dilaksanakan melalui konservasi pesisir, dengan fokus pada kegiatan penanaman mangrove. "Upaya penanaman mangrove bukan semata tugas pemerintah, DLH Kabupaten Indramayu mengajak berbagai pihak, khususnya industri, BUMN/BUMD untuk turut serta dalam penanaman dan pemeliharaan mangrove agar kelestarian wilayah pesisir Indramayu selalu terjaga," ujar Dedi di Indramayu, Rabu (3/12/2025).

Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Indramayu, Elly Sunarti, mengatakan Indramayu sebelumnya memiliki garis pantai sepanjang 147 kilometer, namun kini berkurang menjadi 135 kilometer. Penyusutan garis pantai itu terjadi karena abrasi yang tak tertahan di sejumlah titik.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, salah satu potensi terbaik Indramayu untuk menjaga pesisir adalah tanaman mangrove. Menurutnya, mangrove sudah terbukti menjadi pelindung alami yang efektif menahan abrasi. "Mangrove inilah yang menjaga garis pantai kita," ujarnya.

Elly menambahkan, perlindungan pesisir akan lebih maksimal jika tanaman yang digunakan sesuai dengan kondisi wilayah. "Konservasi atau perlindungan pesisir yang menggunakan jenis tanaman sesuai dengan kondisi wilayah, hasilnya pasti akan lebih baik," tuturnya.

Ia mencontohkan kawasan Karangsong yang pernah mengalami abrasi pada tahun 2007. Kondisi di sana membaik setelah petani menanam mangrove. "Karangsong pernah mengalami abrasi. Namun, setelah petani lokal menanam mangrove dan cemara laut, abrasi dapat diatasi. Saat ini, kawasan tersebut telah menjadi wisata mangrove," kata dia.

Menurut Elly, keberhasilan itu bukan hanya membuat pesisir kembali aman, tetapi juga menciptakan manfaat lainnya.

"Jika kita memelihara konservasi, pesisirnya menjadi bagus. Dan yang lebih bagus lagi, muncul ekosistem baru. Misalnya, yang dulunya tidak ada burung bangau, sekarang ada," ujarnya.

Elly menegaskan konservasi adalah investasi jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. "Jadi itulah pentingnya konservasi," pungkasnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads