1.164 Rumah Terendam Banjir di Cirebon, BPBD Ungkap Penyebabnya

1.164 Rumah Terendam Banjir di Cirebon, BPBD Ungkap Penyebabnya

Devteo Mahardika - detikJabar
Kamis, 20 Nov 2025 12:38 WIB
Banjir di Desa Gunungsari dan Mekarsari Cirebon
Banjir di Desa Gunungsari dan Mekarsari Cirebon (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat 1.164 rumah warga terdampak banjir yang merendam dua desa di Kecamatan Waled pada Rabu (19/11) malam. Banjir muncul setelah hujan deras mengguyur wilayah Cirebon dan kawasan hulu di Kabupaten Kuningan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin, mengatakan banjir mulai terjadi sekitar pukul 20.34 WIB saat debit Sungai Ciberes meningkat dan meluap. "Banjir terjadi setelah wilayah Cirebon dan kawasan hulu di Kabupaten Kuningan diguyur hujan dengan intensitas tinggi," ujar Ikin, Kamis (20/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ikin, tingginya curah hujan diperparah kondisi Sungai Ciberes yang mengalami sedimentasi dan penyempitan aliran, terutama pada bagian anak sungainya. Situasi tersebut membuat air tidak mengalir dengan baik dan masuk ke permukiman. "Air masuk ke permukiman di Desa Gunungsari dan Mekarsari," kata Ikin.

BPBD mengategorikan kejadian ini sebagai bencana hidrometeorologi yang dipicu cuaca ekstrem dan kerentanan lingkungan.

ADVERTISEMENT

Selain merendam 1.164 rumah, banjir juga menggenangi sembilan rumah ibadah dan empat sarana pendidikan. Sekitar 100 hektare lahan sawah turut terdampak, menimbulkan potensi kerugian bagi petani. Jumlah warga terdampak mencapai 3.724 jiwa. Sebanyak 29 orang terpaksa mengungsi ke lokasi aman pada malam kejadian.

Tim Pusdalops BPBD segera berkoordinasi dengan perangkat desa dan instansi terkait untuk melakukan assessment serta pemantauan lapangan. Petugas juga menyisir permukiman guna memastikan tidak ada warga yang terjebak atau membutuhkan evakuasi.

Dalam penanganan awal, BPBD menyalurkan bantuan darurat berupa selimut, mi instan, hygiene kit, air mineral, dan matras. Ikin menyebut kebutuhan mendesak masih berfokus pada logistik dasar bagi warga yang rumahnya terendam dan belum dapat beraktivitas normal.

Cuaca pada Kamis terpantau berawan, namun BPBD tetap mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi.

Untuk jangka panjang, BPBD menilai diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk menangani banjir secara menyeluruh. Upaya tersebut meliputi rehabilitasi kawasan hutan di hulu, peninjauan tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana, normalisasi sungai dari hulu hingga hilir, serta perbaikan tanggul dan penguat tebing yang rusak.

"Semua pemangku kepentingan harus terlibat, agar persoalan banjir di wilayah Cirebon dapat terselesaikan dengan lebih cepat dan efektif," tutupnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads