Museum Pusaka Keraton Kanoman kini menghadirkan suasana yang berbeda. Bangunan yang dulu tampak redup, dengan sudut-sudut yang mulai lapuk, kini berubah menjadi ruang yang lebih hidup.
Pada Senin (17/11/2025), Menteri Kebudayaan Fadli Zon hadir di Keraton Kanoman untuk meresmikan museum tersebut. Penataan ulang ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian Kebudayaan.
Baca juga: Rp 10,7 Miliar Berakhir Jadi Kepulan Asap |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungannya, Fadli Zon bersama rombongan meninjau langsung kondisi museum dan melihat berbagai koleksi yang dipamerkan. Ia menyebut penataan ulang ini sebagai langkah untuk menjadikan Museum Keraton Kanoman lebih menarik dan nyaman bagi pengunjung.
"Ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan tata pamer museum-museum kita," ujar Fadli Zon di Keraton Kanoman, Cirebon.
"Kita harapkan orang akan datang ke sini. Museum harus menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan tempat yang nyaman untuk edukasi," ujarnya.
Ia berharap penataan ulang ini membuat masyarakat semakin tertarik berkunjung. Menurutnya, museum harus menjadi ruang yang nyaman untuk belajar dan mendapatkan edukasi.
"Kita harapkan banyak orang yang datang. Memang museum itu harus menjadi tempat yang nyaman untuk belajar," kata Fadli Zon.
Wajah Baru Museum Keraton Kanoman Usai Ditata
Usai ditata sedemikian rupa, museum tersebut kini tampil berbeda. Begitu melangkah masuk, kesan pertama yang muncul adalah kerapihan dan keteraturan.
Beragam koleksi pusaka yang tersimpan di museum itu kini berdiri anggun dalam penataan ruang yang jauh lebih memikat.
Di sejumlah titik, lampu-lampu dipasang, memberi sorotan yang menonjolkan detail setiap benda bersejarah. Di beberapa bagian, koleksi bahkan ditempatkan di balik kaca pelindung, membuatnya tampak lebih terjaga sekaligus mudah dinikmati.
Di tengah ruangan, berdiri salah satu benda bersejarah kebanggaan museum, yaitu kereta Paksi Naga Liman. Wujudnya yang megah langsung mencuri perhatian pengunjung yang datang.
Di sebelahnya, dua kereta lainnya tersusun rapi. Keduanya adalah kereta jempana dan replika Paksi Naga Liman.
Selain kereta, museum di Keraton Kanoman banyak menyimpan berbagai benda bersejarah, mulai dari senjata tradisional hingga alat musik gamelan.
Perlu Narasi untuk Setiap Koleksi Museum
Meski museum kini tampak lebih rapi, Fadli Zon menilai penataannya belum sepenuhnya selesai. Ia menekankan pentingnya menghadirkan narasi pada setiap koleksi yang ada.
"Ini tentu belum selesai. Harus ada narasi-narasinya. Dari setiap item yang ada di sini harus ada narasinya," ucap dia.
Dengan begitu, menurutnya, masyarakat yang berkunjung diharapkan dapat lebih mudah memahami sejarah dan konteks dari setiap koleksi yang dipamerkan.
Dalam hal ini, ia mendorong pihak Keraton Kanoman untuk melengkapi setiap koleksi museum dengan narasi yang memadai.
"Kita harapkan nanti dari pihak Keraton Kanoman untuk dapat meneruskan. Tentunya akan kita dukung bagaimana memfinalisasi narasi-narasinya," kata Fadli Zon.
Keraton Kanoman Sambut Penataan Museum
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi, menyampaikan terima kasih atas dukungan Kementerian Kebudayaan dalam penataan Museum Keraton Kanoman.
Ia menjelaskan, sejumlah bagian bangunan museum sebelumnya sudah mulai lapuk termakan usia. Setelah melalui proses penataan, kondisi museum kini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.
"Sebelumnya gedung museum sudah mulai lapuk. Tapi sekarang kondisinya sudah lebih fresh, lebih menarik," kata dia.
Terkait penyediaan narasi pada setiap koleksi museum, ia menyatakan pihaknya akan mulai menyusun dan melengkapinya. Langkah ini diharapkan dapat membantu pengunjung memahami sejarah, fungsi, dan nilai budaya dari setiap benda yang dipamerkan.
"Kami harus membentuk tim untuk membuat narasi. Sehingga benda-benda itu bisa dinarasikan dan bisa dipahami oleh pengunjung," ucap Ratu Raja Arimbi.
(sud/sud)










































