Di Kabupaten Kuningan terdapat sebuah desa yang berhasil menyulap lahan tak subur di tengah pemukiman menjadi sebuah Greenhouse perkebunan melon premium dan Pusat Jajan Serba Ada atau Pujasera. Lewat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), desa dengan nama Kasturi tersebut mencoba memberdayakan masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja, tempat UMKM dan perkebunan melon.
Direktur BUMDes Mustika Jaya Kasturi, Deny Sudistriadi memaparkan, bahwa sebelum dijadikan sebagai greenhouse melon premium dan pusat jajanan serba ada. Lahan tersebut merupakan lahan desa yang tidak produktif yang dipenuhi dengan rumput liar. Di pertengahan tahun 2025, setelah bermusyawarah dengan tokoh dan masyarakat, diputuskan untuk merubah tanah tersebut menjadi greenhouse.
Menurut Deni, dipilihnya konsep greenhouse karena lokasinya di tengah pemukiman penduduk yang minim lahan pertanian. Sedangkan dipilihnya melon premium sebagai buah yang ditanam, karena melon dikenal sebagai buah yang manis dan mudah dalam mengembangkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu lahan nggak produktif isinya ular dan rumput liar semua. Desa Kasturi itu kalau bicara pertanian lahannya sedikit. Perumahan di desa ini saja itu ada enam. Kalau bicara pertanian lahannya kurang. Apalagi bertani kan jarang orang mau. Makanya saya mikir bagaimana caranya bertani dengan elite. Ketemu lah yang namanya greenhouse. Nggak perlu pakai cangkul, lebih modern dan lebih hasil mau musim panas atau hujan nggak masalah. Dan kenapa harus melon premium karena banyak melon di pasaran yang nggak manis," tutur Deni.
Tidak hanya sekedar membeli melon, pengunjung juga bisa belajar tentang edukasi tentang cara menanam melon sekaligus mencoba dan memetik melon secara langsung dari pohonnya. Deni memaparkan, meskipun belum masa panen raya, dengan pemasaran lewat sosial media, melon premium yang dikembangkannya sudah banyak yang dipesan. Ia menargetkan, dalam sekali panen, bisa mendapatkan omzet Rp 20 juta rupiah.
"Kalau konsumen melon itu memang kebanyakan dari Tiktok. Karena kita pakai sistem live streaming. Ini belum selesai panen. Tapi saya hitung itu yang sudah terjual ada diangka 500 kilogram atau setengah ton. Karena ini kan kecil. Hampir rata-rata sehari satu jutaan. Target saya tuh per sekali panen bisa Rp 20 jutaan lah," tutur Deni.
Suasana greenhouse melon premium dan pusat jajan serba ada Desa Kasturi Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar |
Selain membangun greenhouse, tepat di sampingnya terdapat sebuah pusat jajan serba ada (Pujasera) dengan lokasinya yang cukup luas dan nyaman. Deni memaparkan, Pujasera sendiri dibangun dengan semangat untuk memfasilitasi UMKM dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Desa Kasturi.
"Kita bikin unit usaha berupa Pujasera. Ini kita padu padankan antara petik melon dan Pujasera. Jadi orang yang beli melon bisa jajan di Pujasera. Alhamdulillah sampai dengan hari ini setiap hari ramai. Ini konsepnya pemberdayaan masyarakat, kita punya delapan tenant, yang sewanya harus warga sini dan untuk menunya tidak boleh sama," tutur Deni.
Para UMKM tersebut menjual berbagai macam makanan dan minuman seperti kopi, nasi goreng, ayam geprek, hingga aneka jajan lain. Untuk sistem penyewaan tempatnya sendiri, dalam satu hari, para UMKM tersebut dikenakan biaya sewa Rp 10.000. Meski baru buka selama 14 hari, namun, dengan pengelolaan yang profesional, total omzet yang sudah didapatkan dari para UMKM tersebut mencapai puluhan juta rupiah.
"Untuk pusat jajanan serba ada itu dalam 14 hari itu ada Rp 35 juta untuk pendapatan. Karena ini kita pakai sistem aplikasi. Setiap UMKM tuh jadi tahu omzet laba ruginya. Mereka laporan pakai aplikasi juga. Biar tata kelolanya profesional, yang mengontrol juga saya," tutur Deni.
Suasana greenhouse melon premium dan pusat jajan serba ada Desa Kasturi Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar |
Karena dibangun menggunakan dana desa, ke depan, Deni berharap semoga BUMDes Desa Kasturi bisa terus memaksimalkan potensi yang ada di Desa.
"Inikan pembangunan greenhouse sama Pujasera dari dana desa. Yah alhamdulillah di sini Bumdesnya jelas. Harapannya ke depan, kapasitas greenhousenya diperbesar. Semoga bisa keberlanjutan dan dimaksimalkan terus menerus," pungkas Deni.
Bagi yang ingin mencoba langsung manisnya melon premium bisa langsung datang ke Desa Kasturi, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan.
(yum/yum)












































