Penjelasan BMKG soal Suhu di Majalengka Capai 37 Derajat Celcius

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Kamis, 16 Okt 2025 18:17 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Detikcom)
Majalengka -

Cuaca panas tengah melanda Kabupaten Majalengka. Dalam sepekan terakhir, suhu udara di Majalengka mencapai titik tertinggi hingga 37,6 derajat Celcius. Catatan tersebut berasal dari hasil pengamatan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati yang dilakukan di wilayah Jatiwangi pada 14 Oktober 2025.

Menurut prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Dyan Anggrainy, lonjakan suhu yang terjadi di Majalengka bukanlah hal yang anomali. Kondisi ini tergolong normal secara klimatologis, mengingat bulan Oktober memang menjadi periode puncak suhu tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Kalau dilihat dari data pengamatan seluruh stasiun, memang suhu tertinggi kemarin tercatat di Majalengka, tepatnya di Jatiwangi. Tapi tidak bisa dipukul rata, karena kondisi topografi Majalengka berbeda-beda, ada yang dataran tinggi, ada juga yang dataran rendah," kata Dyan kepada detikJabar, Kamis (16/10/2025).

Dyan menyampaikan, lonjakan suhu ini mulai terasa sejak seminggu terakhir, dengan kisaran suhu harian mencapai 35 hingga 37 derajat Celcius. Menurutnya, peningkatan suhu disebabkan oleh pergerakan semu matahari yang saat ini berada tepat di atas Pulau Jawa.

"Posisi matahari sedang bergerak dari ekuator menuju selatan, dan sekarang berada di atas wilayah Jawa. Akibatnya, sinar matahari jatuh lebih tegak lurus dan intensitas panasnya meningkat," ujarnya.

Selain faktor posisi matahari, jelas dia, minimnya tutupan awan juga turut membuat udara terasa lebih terik. Oktober, lanjutnya, dikenal sebagai masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Pada fase transisi ini, awan-awan belum banyak terbentuk sehingga sinar matahari menembus langsung ke permukaan bumi tanpa penghalang.

"Nah itu yang menyebabkan panasnya terasa lebih terik," jelasnya.

Meski suhu terasa menyengat, Dyan memastikan Majalengka bukan termasuk wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun demikian, masyarakat tetap diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang hari dan menjaga asupan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi.

"Untuk suhu tinggi ini masih berpotensi terjadi di bulan Oktober, namun diperkirakan akan mulai turun pada akhir Oktober nanti," pungkasnya.



Simak Video "Video: Cuaca Panas di Majalengka, Tukang Service AC Diburu Warga"

(dir/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork