Kereta Pusaka Ki Jurumudi, Warisan Megah Keraton Kacirebonan

Kereta Pusaka Ki Jurumudi, Warisan Megah Keraton Kacirebonan

Ony Syahroni - detikJabar
Selasa, 07 Okt 2025 07:00 WIB
Kereta Ki Jurumudi di Keraton Kacirebonan
Kereta Ki Jurumudi di Keraton Kacirebonan (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Di antara peninggalan berharga yang tersimpan di Keraton Kacirebonan, ada satu benda yang menarik perhatian, yaitu kereta Ji Jurumudi. Kereta itu bukan sekadar alat transportasi masa lalu, tetapi telah menjadi warisan berharga yang tersimpan di keraton.

Hingga kini, kereta Ki Jurumudi masih berdiri gagah sebagai kendaraan pusaka. Ia disimpan di Paseban Kulon, salah satu bangunan bersejarah yang ada di lingkungan Keraton Kacirebonan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan, Elang Iyan Ariffudin, menjelaskan kereta Ki Juru Mudi diperkirakan dibuat pada ratusan lalu. "Dibuatnya sekitar abad ke-17," kata Elang Iyan, baru-baru ini.

Pada salah satu bagian rangka kereta, masih terukir nama Williams & Son London. Menurut Elang Iyan, itu merupakan perusahaan pandai besi asal Inggris.

ADVERTISEMENT

"Williams & Son London ini perusahaan besar pandai besi yang membuat kereta-kereta atau kerajinan pandai besi di Inggris," terang dia.

Karena faktor usia, kereta itu sempat mengalami pelapukan. Karena itu, pada tahun 1997 pihak keraton merevitalisasi kereta tersebut.

"Tahun 1997 kereta itu sudah tidak berwujud, tapi dokumentasinya ada, dan kami coba revitalisasi sehingga seperti apa yang bisa kita saksikan sekarang," kata dia.

Revitalisasi kereta dilakukan hingga ke setiap sudut bodinya. Bahan yang digunakan ialah kayu jati dengan sentuhan ukiran. Salah satunya menampilkan lambang Keraton Kacirebonan.

"Lambang Keraton Kacirebonan itu adalah Luji, Ikan berbadan tiga berkepala satu," kata Elang Iyan.

Makna filosofinya, terang Elang Iyan, tiga badan ikan melambangkan Iman, Islam, dan Ihsan, sedangkan kepalanya melambangkan Allah SWT.

"Luji adalah singkatan Telu Dadi Siji, artinya Iman, Islam, dan Ihsan bermuara pada satu, yaitu Allah SWT," ujar Elang Iyan.

Kereta Ki Jurumudi di Keraton KacirebonanKereta Ki Jurumudi di Keraton Kacirebonan Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Hingga kini, Kereta Ki Jurumudi masih digunakan pihak keraton pada saat kirab di berbagai momen besar, seperti peringatan milad keraton maupun hari-hari besar lainnya.

"Secara fisik memang masih memungkinkan digunakan. Tapi kami juga tidak mau gegabah, hanya di momen-momen tertentu saja," kata dia.

Sebagai kendaraan pusaka, tidak sembarang orang diperbolehkan menaiki Kereta Ki Jurumudi. Hanya Sultan atau putra mahkota yang berhak menumpanginya.

"Yang boleh menaikinya hanya sultan atau putra mahkota," ucap Elang Iyan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads