Cerita Citra Tidur di Rumah 'Buntung', Tiap Malam Selalu Cemas

Kabupaten Majalengka

Cerita Citra Tidur di Rumah 'Buntung', Tiap Malam Selalu Cemas

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Rabu, 01 Okt 2025 18:14 WIB
Rumah Citra Nofera yang ambruk terbawa arus Sungai Cimanuk.
Rumah Citra Nofera yang ambruk terbawa arus Sungai Cimanuk. (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Kehidupan Citra Nofera beserta keluarga kini tak lagi sama. Warga Blok Sembilanmas, Desa Ampel, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka itu, harus menjalani hari-harinya dengan penuh rasa was-was usai kejadian nahas menimpanya sekitar 2023 lalu.

Sebagian besar bangunan rumahnya ambruk digerus derasnya arus Sungai Cimanuk. Kini, yang tersisa hanya bagian belakang rumah. Meski dengan kondisi demikian, Citra tetap bertahan menempati rumah 'buntung' tersebut.

"(Yang ambruk) bagian depan, ruang tamu, kamar satu sama kamar dua udah nggak ada, udah kebawa sama kali Cimanuk," kata Citra saat diwawancarai detikJabar, Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidup di rumah yang setengahnya sudah hilang tentu tak pernah mudah. Setiap malam, rasa takut selalu menghantui Citra dan keluarga. Tidur nyenyak adalah kemewahan yang tak lagi dimiliki Citra, apalagi saat musim hujan.

"Iya was-was. Pastinya ada ketakutan, tapi mau gimana lagi kan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai warga kecil, ia berharap ada bantuan pemerintah. Dalam beberapa tahun terakhir, dirinya sudah beberapa kali dimintai data kependudukan untuk program bedah rumah. Bentuknya berupa material bangunan yang bisa dipakai warga untuk membangun rumah sendiri. Namun, janji itu tak pernah datang.

"Udah dimintain KTP, KK, katanya nanti ada bantuan. Kita kasih, kita kasih lagi. Tapi nggak ada sampai sekarang," keluh Citra.

Bahkan, dua minggu lalu, ia bersama warga sekitar patungan untuk mengajukan proposal ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Uang hasil urunan Rp10 ribu hingga Rp20 ribu dipakai untuk mengurus pengajuan proposal. Proposal itu, kata Citra, sudah diterima ajudan gubernur. Namun sampai hari ini, belum ada kabar tindak lanjut.

"Katanya udah diterima sama ajudannya. (Cuma) belum, belum ada (respon)," jelasnya.

Rumah Citra Nofera yang ambruk terbawa arus Sungai Cimanuk.Rumah Citra Nofera yang ambruk terbawa arus Sungai Cimanuk. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

Di Blok Sembilanmas, bukan hanya rumah Citra yang terdampak. Ada puluhan rumah lain yang mulai terkikis. Namun, rumah Citra disebut sebagai salah satu yang paling parah.

"Kalau tetangga masih kena pinggirannya, rumahnya masih ada. Kalau saya, udah nggak ada. Udah hilang," ucapnya.

Disinggung apakah bersedia jika harus direlokasi, Citra mengaku siap jika. Baginya, yang penting ada kepastian dan tindakan nyata dari pemerintah.

"Kalau mau dipindahin nggak apa-apa, kalau mau ditanggul juga nggak apa-apa. Kita terima aja gimana baiknya pemerintah. Yang penting jangan sampai habis lagi rumah warga," tuturnya.

Sementara itu, Tokoh masyarakat setempat, Mas Tori menyampaikan, erosi Sungai Cimanuk sudah terjadi sejak tahun 90-an. Hingga kini, tercatat sekitar 30 rumah terdampak. Dari jumlah itu, sekitar 20 rumah benar-benar hilang.

"Harapan masyarakat ingin ditanggulangi. Kalau sudah ditanggul, masyarakat merasa aman. Relokasi kebanyakan nggak mau, kecuali yang rumahnya sudah habis," pungkas Mas Tori.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads