Haru di Kampus Unma, Mahasiswa Bawa Uang Receh Demi Bisa Wisuda

Kabupaten Majalengka

Haru di Kampus Unma, Mahasiswa Bawa Uang Receh Demi Bisa Wisuda

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Kamis, 25 Sep 2025 14:29 WIB
Uang receh celengan Dede Gunawan Sari untuk gelar sarjana.
Uang receh celengan Dede Gunawan Sari untuk gelar sarjana di kampus Unma. (Foto: Dok. Pribadi Wadek I Fakultas Teknik Unma Ade Bastian)
Majalengka -

Suasana di Universitas Majalengka (Unma) mendadak berubah haru ketika seorang mahasiswa datang ke ruang keuangan dengan cara tak biasa. Bukannya membawa segepok uang tunai, ia justru menenteng kantong plastik berisi uang recehan hasil tabungan sejak masa SMP.

Ia adalah Dede Gunawan Sari, mahasiswa semester akhir dari Fakultas Teknik. Dede membawa uang tersebut dipakai untuk melunasi biaya sidang hingga wisuda. Itu semua ia lakukan demi meraih gelar sarjana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemandangan tersebut membuat staf kampus tak kuasa menahan air mata. Tangis haru pun pecah, bukan karena sedih, melainkan tersentuh oleh perjuangan Dede. Momen itu terekam dalam sebuah video dan diunggah di media sosial oleh salah seorang dosen yang juga Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unma Ade Bastian.

"Uang itu bukan untuk membayar biaya kuliah semesteran, melainkan untuk pelunasan terakhir: biaya sidang dan wisuda. Inilah puncak perjalanan panjangnya di bangku kuliah-tahap akhir sebelum resmi menyandang gelar sarjana," tulis akun Facebook Ade Bastian yang dikutip detikJabar, Kamis (25/9/2025).

ADVERTISEMENT

Setiap koin yang dikeluarkan dari celengan itu menyimpan cerita panjang tentang kesabaran dan ketekunan. Meski dengan keterbatasan, Dede mampu menyelesaikan kuliahnya dengan prestasi membanggakan. Ia berhasil meraih IPK 3,6 dengan dominasi nilai A dan B.

Di tempat terpisah, Wakil Dekan II Bidang Keuangan Fakultas Teknik Unma Asep Rahmat membenarkan, perjuangan anak didiknya itu bikin banyak orang terharu. "Dia kuliah enam tahun. Itu untuk pembayaran biaya akademik dan wisuda, total biayanya Rp6,5 juta. Dari celengan itu terkumpul sekitar Rp1,5 juta. Sisanya ada yang bantu dari donasi, termasuk simpati banyak pihak," kata Asep.

Menurut Asep, sebenarnya kampus memberikan ruang penangguhan biaya kuliah hingga beberapa skema beasiswa. Namun Dede memilih jalan berbeda.

"Ada tiga beasiswa yang bisa dimanfaatkan, ada juga internal kampus. Tapi dia tidak tempuh. Dia tetap berusaha dengan cara sendiri. Itu yang bikin kami salut," pungkasnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads