Booth Bambu Jadi Wajah Pameran Hari Jadi Kabupaten Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 24 Sep 2025 23:31 WIB
Booth Bambu di HJKS (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Suara palu beradu dengan batang bambu terdengar berulang di Lapang Cangehgar, Palabuhanratu. Di bawah tenda besar yang membentang, para pekerja bergantian menegakkan tiang, mengikatnya dengan tali ijuk, hingga merapikan anyaman yang kelak menjadi dinding.

Di sudut lain, seikat daun kelapa kering dipasang perlahan, membentuk atap yang teduh.

Begitulah suasana menjelang pembukaan pameran organisasi perangkat daerah (OPD) dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) tahun ini. Semua booth dibangun dengan bambu atau awi, sebuah pilihan yang sarat makna yakni sederhana, kuat, ramah lingkungan, sekaligus merepresentasikan jati diri masyarakat agraris Sunda.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, mengatakan bambu dipilih karena bukan hanya tumbuh cepat dan menjulang, melainkan juga menyimpan filosofi hidup.

"Kami menetapkan bambu atau dalam bahasa Sunda awi sebagai simbol utama program HJKS bukan karena tren, melainkan karena maknanya yang dalam bagi identitas dan kemajuan daerah. Awi bukan hanya tumbuh, awi ngajadi menjadi kuat, menjadi berguna, menjadi berkah bagi masyarakat," ujar Sendi.

Konsep awi ngajadi yang diusung dalam desain booth, menurut Sendi, ternyata juga senada dengan apa yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam pidatonya di Rapat Paripurna Istimewa HJKS ke-155 pada 10 September 2025.

"Dimana dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa Sukabumi memiliki bambu terbaik. Bahkan rumah dinas Gubernur di Gedung Pakuan pun menggunakan bambu asal Sukabumi. Itu menjadi inspirasi sekaligus penegasan bahwa potensi lokal harus hadir dalam pembangunan yang berkelanjutan," ucapnya.



Simak Video "Video: Mengintip Proses Pembuatan Rindik Bambu"


(sya/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork