Masuknya macan tutul ke permukiman kembali menjadi sorotan Pemerintah Kabupaten Kuningan. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar. Menurut Dian, selain di Kecamatan Maleber, kemunculan macan tutul juga terdeteksi di Kecamatan Hantara. Bahkan, hewan buas tersebut diduga telah memangsa puluhan ternak warga.
"Saya dapat kabar di Kecamatan Hantara kurang lebih 80 ekor (ternak) tersebar di Cikondang, Pakapasan, Undagan. Saya sih berharap tidak ada macan tutul yang lain. Tadi kalau melihat jarak yang begitu jauh. Tapi ada dugaan beberapa ekor induknya. Yang ditangkap ini kan masih 3 tahun. Jadi kita perlu waspada dan hati-hati," tutur Dian, Selasa (26/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya di Hantara, serangan hewan liar juga ditemukan di Kecamatan Japara. Puluhan kambing milik warga mati akibat diserang kawanan anjing liar.
"Saya juga dapat baru kabar ada serangan juga beberapa puluh ekor kambing di Kecamatan Japara itu di Kuningan Utara. Itu dari anjing liar atau Ajag. Nah ini memang menandakan ekosistem mereka terganggu," tutur Dian.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kuningan berkomitmen meringankan beban peternak. Bantuan stimulan akan disalurkan bagi warga yang kehilangan ternaknya akibat serangan hewan liar.
"Dari laporan sementara, total ada sekitar 106 ekor kambing dan domba yang menjadi korban. Saya sudah memerintahkan BPBD dan berkoordinasi dengan BPKAD untuk memberikan bantuan stimulan kepada peternak terdampak. Mudah-mudahan saya akan turunkan bantuan itu, " tutur Dian.
Lebih jauh, Dian menegaskan pihaknya akan mengambil langkah komprehensif untuk mencegah hewan liar turun ke pemukiman. Upaya pelestarian ekosistem hutan menjadi fokus agar habitat satwa tetap terjaga.
"Kita akan coba nanti supaya langkah-langkah yang kita lakukan lebih komprehensif. Jadi minta dukungan seluruh masyarakat untuk melestarikan gunung agar konservasi, kelestarian lingkungan tetap terus terjaga. Mereka turun tuh karena pasti rantai makanan terputus," kata Dian.
(iqk/iqk)