Puluhan pedagang kaki lima (PKL) bersama mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Kuningan, Rabu (2/7/2025). Mereka menuntut pemindahan kembali lokasi berdagang dari Pusat Kuliner dan Parkir (Puspa) Siliwangi ke ruas Jalan Siliwangi, yang sebelumnya menjadi lokasi usaha mereka.
Pantauan detikJabar, massa aksi membawa atribut berupa replika gerobak, flyer, dan bendera sambil melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan pedagang pascarelokasi.
Puncaknya, mereka membakar replika gerobak dan ban bekas sebagai simbol protes, menyebabkan kepulan asap hitam memenuhi udara. Jalan di depan kantor bupati pun sempat ditutup sementara akibat aksi tersebut.
Salah satu pedagang, Darsim (55), mengungkapkan bahwa sejak direlokasi dari Jalan Siliwangi ke area Puspa Siliwangi pada April 2024, pendapatannya menurun drastis.
"Jualan wedang jahe di Jalan Siliwangi dari tahun 2008, terus di tahun 2024 bulan 4 dipindahkan ke Puspa Siliwangi. Kalau pas masih di Siliwangi masih bisa dapat Rp150 ribu, tapi semenjak pindah paling dapat Rp25.000 sehari, turun drastis. Lokasinya nggak kayak di Siliwangi yang ramai," ujarnya.
Dengan tiga anak yang masih bersekolah, Darsim terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan harian. Ia berharap pemerintah mengizinkan para pedagang kembali ke lokasi semula.
Hal senada disampaikan oleh Momon (50), pedagang mainan yang juga merasakan dampak besar akibat relokasi. Menurutnya, sejak berpindah ke Puspa Siliwangi, penghasilannya tak lagi menentu, jauh dari omzet jutaan yang sebelumnya ia dapatkan di Jalan Siliwangi.
"Bangkrut saya jualan mainan, kalau di Siliwangi itu bisa dapat Rp1 juta lebih, tapi pas dipindah ke Puspa Siliwangi sehari Rp100 ribu juga belum tentu dapat," keluhnya.
Momon menyebut, lokasi Puspa yang sepi dan kurang strategis telah membuat banyak pedagang gulung tikar. Dari sekitar 200 pedagang yang sempat direlokasi, kini hanya tersisa sekitar 70 orang, sementara sisanya beralih profesi menjadi buruh atau petani.
"Kalau di Siliwangi enak jalurnya banyak orang lalu lalang, ramai. Tapi pada di Puspa mah sepi, soalnya sejalur. Nggak strategis," pungkasnya.
Aksi ini menjadi sorotan atas dampak kebijakan penataan kota terhadap nasib para pedagang kecil. Para demonstran berharap pemerintah daerah dapat mengevaluasi kebijakan relokasi dan membuka ruang dialog agar solusi terbaik dapat ditemukan tanpa mengorbankan mata pencaharian rakyat kecil.
Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"
(dir/dir)