Bupati Indramayu Lucky Hakim mengaku banyak mendapat pelajaran baru usai menjalani hukuman magang di Kantor Kemendagri gegara liburan ke Jepang tanpa izin. Ia kini memahami berbagai hal, termasuk soal aturan hingga sistem pemerintahan.
"Alhamdulillah kemarin diterima sama Pak Menteri pagi-pagi setengah delapan saya ditemukan sama dirjen-dirjen semuanya. Terus diberikan masukan-masukan, bahwa ada beberapa aturan-aturan yang sudah pernah karena saya lalai. Jadi saya di situ diajarkan banyak hal, bagaimana cara sistem pemerintahan daerah," kata Lucky Hakim, Rabu (7/5/2025).
Dari magang itu, Lucky Hakim juga mengaku baru mengetahui tentang pentingnya instansi Satpol-PP dalam pelayanan masyarakat. Tidak seperti yang terlihat pada umumnya, yakni bertugas menegakkan perda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi Satpol PP tidak hanya dipandang sebagai penertiban. Bukan itu, ternyata fungsinya lebih luas dan nanti akan kita gali," ungkapnya.
Selain itu, Lucky Hakim sempatkan meminta bantuan kepada pemerintah pusat, terutama untuk pengadaan armada pemadam kebakaran. Sebab saat ini jumlah armada cukup terbatas untuk melayani Indramayu yang begitu luas.
Ia juga meminta penyelesaian tapal batas Indramayu. Karena ada 2.500 hektare wilayah Indramayu justeru tercoret.
"Nah inilah gunanya kemarin saya sekolah di sana. Ya bukan sekolah istilahnya ya magang. Belajar lagi, jadi banyak hal-hal yang bisa saya kolaborasikan dan saya dapat ilmunya. Dan Insyaallah manfaatnya luar biasa. Jadi ini sanksi yang memang sanksi yang harus saya jalani, tapi saya ambil hikmahnya," ungkapnya.
Di sisi lain, ia mengungkap keseruan saat hendak menuju Kemendagri. Bukan dengan fasilitas dinas. Ia berangkat dengan angkutan umum.
"Naik taksi terus saya mau naik kereta. Karena kemarin saya rapat sampai malam, akhirnya saya pakai mobil pribadi ya. Mobil pribadi tanpa patwal, tanpa fasilitas pemda. Lalu dari rumah saya di sana, itu pakai kendaraan umum. Pulangnya pun naik bajaj," ujarnya.
(orb/orb)