.webp)
Kondisi Gedung Pusaka Keraton Kanoman kini memprihatinkan, dengan atap yang jebol dan menganga. Kerusakan ini menyebabkan air sering masuk ke dalam gedung setiap kali hujan turun dan membahayakan benda-benda bersejarah yang ada di dalamnya.
Gedung Pusaka Keraton Kanoman merupakan sebuah tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah yang telah berusia ratusan tahun. Kini, bangunan gedung pusaka itu dalam kondisi memprihatinkan dengan atap yang jebol dan menganga.
Terdapat benda-benda bersejarah di dalam gedung pusaka tersebut. Salah satunya adalah Kereta Paksi Naga Liman. Berdasarkan informasi yang tertera pada kereta tersebut, dijelaskan bahwa Kereta Paksi Naga Liman merupakan kereta kebesaran Sultan Kanoman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kereta Paksi Naga Liman Foto: Ony Syahroni/detikJabar |
Kereta Paksi Naga Liman yang ada di Gedung Pusaka Keraton Kanoman ini dibuat pada tahun 1428 M atas pemrakarsa Pangeran Losari.
Selain Paksi Naga Liman, ada juga Kereta Jempana yang tersimpan di Gedung Pusaka Keraton Kanoman. Berdasarkan informasi yang terdapat pada kereta tersebut, dijelaskan bahwa Kereta Jempana merupakan kereta untuk permaisuri.
Kereta Jempana yang tersimpan di Gedung Pusaka Keraton Kanoman ini juga dibuat pada tahun 1428 M atas pemrakarsa Pangeran Losari.
 Benda Pusaka di Keraton Kanoman Cirebon Foto: Ony Syahroni/detikJabar |
Di samping itu, masih banyak benda-benda bersejarah yang ada di dalam Gedung Pusaka Keraton Kanoman. Seperti alat musik gamelan, meriam dan lain-lain.
"Koleksi-koleksi yang ada di keraton mungkin bisa mencapai ratusan," ucap juru bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi, Rabu (26/3/2025).
Namun, kondisi benda-benda bersejarah ini cukup mengkhawatirkan karena bagian atap gedung pusaka yang menyimpannya berada dalam keadaan rusak. Banyak bagian atap yang jebol, menyebabkan ancaman bagi kelestarian benda-benda tersebut.
"Kondisi Museum Keraton Kanoman saat ini memang cukup memprihatinkan. Karena mengalami beberapa kerusakan di beberapa tempat. Ada atap yang bocor," ucap Ratu Raja Arimbi Nurtina.
"Tentunya ketika hujan datang, ada air yang masuk, yang dapat mempengaruhi koleksi-koleksi yang ada di dalam museum," kata dia menambahkan.
Saat ini, ujar Ratu Raja Arimbi, beberapa pihak telah memberikan bantuan untuk perbaikan atap. Pihak keraton berharap proses perbaikan bisa segera dilaksanakan agar Gedung Pusaka Keraton Kanoman dan koleksinya dapat tetap terjaga.
"Beberapa keluarga, kolega dan beberapa stakeholder di Kota Cirebon saat ini sudah membantu untuk perbaikan atap. Mudah-mudahan kami dalam waktu dekat ini bisa melaksanakan renovasi, sehingga museum kami bisa terjaga," kata Ratu Raja Arimbi.
(yum/yum)
