Hal Mahal di Balik Keputusan Andy Lau Tolak Main Film Hollywood

Kabar Selebritas

Hal Mahal di Balik Keputusan Andy Lau Tolak Main Film Hollywood

Asep Syaifullah - detikJabar
Minggu, 16 Mar 2025 04:00 WIB
CANNES, FRANCE - MAY 20:  Actor Andy Lau attends the photocall for Blind Detective during  The 66th Annual Cannes Film Festival at Palais des Festivals on May 20, 2013 in Cannes, France.  (Photo by Samir Hussein/Getty Images)
Potret Andy Lau (Foto: Getty Images/Samir Hussein)
Bandung -

Membintangi film Hollywood sering kali dianggap sebagai pencapaian besar bagi aktor-aktor Asia. Namun, pandangan berbeda diungkapkan oleh Andy Lau. Aktor legendaris yang dijuluki "Raja Box Office Hong Kong" ini ternyata pernah menolak kesempatan untuk berkarier di Hollywood.

Dikutip detikpop dari sebuah wawancara lama di acara televisi Taiwan yang dipandu oleh Mickey Huang, Andy Lau mengungkapkan alasan di balik keputusannya tersebut. Ia bercerita bahwa pada tahun 1991, dirinya sempat menandatangani kontrak dengan sebuah agensi internasional. Kontrak tersebut membuka peluang bagi Andy untuk tampil dalam film-film Hollywood.

Salah satu tawaran yang datang kepadanya adalah peran utama dalam film M. Butterfly (1993), sebuah drama romantis di mana ia diminta memerankan karakter Song Liling, seorang bintang opera Beijing yang juga berperan sebagai mata-mata Republik Rakyat Tiongkok. Namun, Andy Lau menolak tawaran tersebut karena ada satu adegan yang dirasanya merendahkan harga dirinya-yakni menjilat kaki seorang aktor asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku tidak bisa melakukannya. Itu terlalu melukai harga diriku," ungkapnya.

Selain M. Butterfly, Andy Lau juga mendapatkan tawaran untuk membintangi Dragon: The Bruce Lee Story, tetapi ia kembali menolaknya karena merasa tidak mampu melakukan adegan pertarungan yang dibutuhkan dalam film tersebut.

ADVERTISEMENT

Kesempatan lain datang ketika ia mengikuti audisi untuk Spider-Man 3 (2007), yang dibintangi oleh Tobey Maguire dan Kirsten Dunst. Dalam film ini, Andy mencoba mendapatkan peran sebagai Sandman. Sayangnya, kali ini justru ia yang tidak lolos seleksi.

Foto Andy LauFoto Andy Lau Foto: Dok. Instagram @andylauox

Meskipun tidak berkarier di Hollywood, keputusan Andy Lau ternyata tidak salah. Dengan tetap berkarya di industri film Tiongkok dan Hong Kong, ia berhasil menjadi ikon yang mendominasi box office selama bertahun-tahun. Film-film yang dibintanginya mampu meraup pendapatan ratusan juta dolar setiap tahunnya.

Sebagai contoh, tahun lalu film-film yang dibintanginya menyumbangkan pendapatan sebesar 350 juta dolar (sekitar Rp5 triliun) di industri film. Popularitasnya juga terlihat dalam kesuksesan film Shock Wave 2, yang memecahkan rekor sebagai film terlaris di Hong Kong dengan pendapatan mencapai 270 juta dolar sejak perilisannya. Film ini bahkan mengalahkan The White Storm 2: Drug Lords, yang sebelumnya memegang rekor serupa-dan juga dibintangi oleh Andy Lau.

Tak heran jika banyak produser yang ingin menggaet Andy Lau dalam proyek mereka. Kehadirannya dianggap sebagai jaminan kesuksesan sebuah film.

Sementara itu, industri perfilman Tiongkok semakin berkembang dan mulai menyaingi Hollywood. Salah satu buktinya adalah kesuksesan film animasi Ne Zha 2, yang menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di Tiongkok dan masuk dalam daftar sepuluh besar film terlaris di dunia, meskipun hanya dari pemutaran domestik. Film ini masih berpotensi menambah pendapatannya ketika dirilis di pasar global, termasuk Eropa.

Keputusan Andy Lau untuk tetap berkarier di negara asalnya terbukti menjadi langkah yang tepat. Ia terus menunjukkan dominasinya di industri film, membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu harus diraih di Hollywood.

Artikel ini telah tayang di detikpop

(ass/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads