Awal Mula Wanita Indramayu Terjebak Pengantin Pesanan dengan WN China

Awal Mula Wanita Indramayu Terjebak Pengantin Pesanan dengan WN China

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Selasa, 18 Feb 2025 17:16 WIB
ilustrasi sosok pelaku kawin kontrak
Ilustrasi (Foto: 20detik).
Indramayu -

Sugi Purnamawati, wanita yang jadi korban pengantin pesanan di Cina telah kembali berkumpul bersama orang tuanya di Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu. Jebakan pengantin pesanan itu bermula dari pesan singkat di media sosial.

Dalam keadaan trauma, wanita berusia 32 tahun itu (sebelumnya disebutkan 22 tahun) menceritakan awal mula terjebak menjadi pengantin pesanan. Dia awalnya mendapat pesan di media sosial TikTok untuk berkenalan dengan pria asal China.

"Saya dapat DM di akun TikTok saya. Terus nawarin nikah sama orang China. Pertama say hi dulu terus nanyain status, nanyain kerja di mana, tinggal di mana," ujar Sugi ditemui detikJabar, Selasa (18/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam komunikasi itu, perekrut menjelaskan,, kondisi pria asal Cina tersebut. Mulai dari segi ekonomi hingga menawarkan jaminan sejahtera kepada korban dan keluarganya.

"Mau nggak katanya nikah sama orang China. Terus nawarin udah punya rumah sendiri, gaji sendiri terus keluarganya dijamin, terus akhirnya tertarik dan tukeran nomor WhatsApp," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Namun, setelah bertukar nomor, Sugi mengaku, sering didesak. Berbagai iming-iming pun kerap dilontarkan oleh perekrut.

Selama tawaran itu, perekrut juga sempat menunjukkan sejumlah pria asal Cina kepada Sugi. Karena mulai tertarik, Sugi pun melanjutkan komunikasi dan berkomunikasi melalui telepon video hingga diminta untuk ke Jakarta menemui pria yang bakal jadi calon pengantin tersebut.

"Sugi sebenarnya sudah ada firasat, kalau ini tuh penipuan atau gimana-gimana. Cuma Sugi cerobohnya tuh nggak abaikan nggak langsung ngeblok atau apa. Terus setelah mereka langsung ke rumah," katanya.

Setelah itu, perekrut dan pria asal Cina itu mendatangi kediaman Sugi. Sedikitnya, sebanyak 3 kali mereka bertamu menemui Sugi dan orang tuanya.

Kedatangannya itu bermula dari perkenalan, terus obrolan tentang pernikahan. Kemudian kedatangan ketiga kalinya mereka memberikan mahar sebesar Rp45 juta dengan potongan Rp5 juta.

"Ketiga itu ngasih mahar terus yang keempat itu nikah. Ya diiming-imingi pokoknya, keluarganya dijamin, bapak ibunya punya perusahaan di Indonesia, Sulawesi. Pokoknya banyak, katanya mau buka usaha di sini ternyata nggak," terangnya.

Singkatnya, pada 6 Desember 2024, Sugi dan pria asal Cina itu pun menikah dan disaksikan oleh kedua orang tua korban. Bahkan, selang beberapa hari, korban diminta menyusul ke China agar tinggal bersama suaminya tersebut.

Namun, ucapan manis dari perekrut maupun pria yang jadi suami korban itu tidak semanis dulu. Sugi justeru mendapatkan perlakuan selayaknya pasangan suami dan istri.

"Pokoknya pas di sini pas nyampe sana itu beda. Semua omongan mereka tuh nggak sesuai ekspektasi. Aku pikir mah kayak rumah tangga normal pada umumnya, kayak dikasih nafkah gitu kayak uang belanja, dari situ kan Sugi berfikir bisa nabung ternyata nggak, boro-boro ngejamin, ternyata di sana nggak punya apa-apa," ucapnya.

Selama kurun waktu sebulan lebih, cekcok pun sering terjadi. Bahkan, Sugi kerap kali mendapat kekerasan verbal dari suaminya hingga sering dipaksa melayani hubungan suami-istri.

Hingga pada dua hari lalu, Sugi akhirnya nekat pulang. Hal itu lantaran tidak adanya makanan hingga ditinggal suaminya.

Beruntung, segala dokumen penting ia pegang. Sehingga setelah mendapat bantuan dari temannya, ia pun nekat pulang ke tanah air.

"Akhirnya mikir ya udah gimana caranya keluar, bisa nyelamatkan diri ke bandara ya udah akhirnya mikir terus ya udah minjem uang," ujarnya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads