Pohon Randu Raksasa Tumbang, Warga Indramayu Menangis

Pohon Randu Raksasa Tumbang, Warga Indramayu Menangis

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Senin, 06 Jan 2025 17:30 WIB
Potret randu kapuk berukuran raksasa yang tumbang di Indramayu
Potret randu kapuk berukuran raksasa yang tumbang di Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Cirebon -

Pohon randu kapuk berukuran raksasa di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu tumbang. Bagi warga, pohon yang berusia ratusan tahun itu pun menyimpan sejuta kenangan.

Wati (63) misalnya, matanya terlihat berkaca-kaca saat melintasi batang pohon randu kapuk tersebut. Ia pun mengaku sangat berduka setelah mendengar kabar randu gede itu tumbang. Pasalnya, randu raksasa yang tak jauh dari Pendopo Indramayu itu penuh dengan kenangan tempo dulu.

"Ya menangis lah sedih. Ya kan udah lama, kenang-kenangan waktu kecil mainnya di sini," kata Wati kepada detikJabar, Senin (6/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pohon raksasa itu menjadi saksi masa kecilnya dulu. Pekarangan di sekitar pohon itu dirasakan Wati dan teman kecilnya sangatlah nyaman. Tak hanya sebagai tempat bermain, bawah pohon randu kapuk itu pun sering digunakan untuk berteduh.

"Waktu masih kecil tuh ya nyari kayu buat masak tuh kalau orang dulu mah. Ya nyari di sini sampai mainan juga di sini. Kalau saya kan rumahnya di belakang sana tuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meski ukurannya sangat besar bahkan diameternya yang beberapa kali lipat lebih besar dari tubuhnya itu tidak menjadi hal yang menakutkan. Sebab bagi Wati, bawah pohon randu gede itu jadi tempat satu-satunya yang nyaman untuk bermain.

"Iya di sini tuh dulunya enak banget, benar-benar rindang. Biar kata orang seram juga kalau kata saya mah enggak. Malahan kalah mau pergi kemana-mana tuh bilang 'anak putune mbah buyut randu gede minta dilindungi, minta dijaga, minta diraksa ya Alhamdulillah selamat kalau kemana-mana tuh," ungkapnya.

Bukan hanya ranting pohon yang bermanfaat untuk kayu bakar. Dulu, buah dari pohon itu pun banyak dimanfaatkan sebagai bahan kasur dan bantal.

Potret randu kapuk berukuran raksasa yang tumbang di IndramayuPotret randu kapuk berukuran raksasa yang tumbang di Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Namun, warga kebanyakan meminta izin terlebih dahulu dengan cara meletakkan sesaji. Barulah mereka memungut buah kapuk yang sudah mengering.

"Ya kapuk atau buahnya itu kadang ada yang ngambilin. Tapi kalau mau ambil kebanyakan pada permisi dulu kadang kasih sesajen dulu," katanya.

Tidak hanya itu, pohon yang sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda itu sarat akan sejarah. Randu gede yang kini sebagai satu ikonik itu berada tepat di belakang pabrik penggilingan padi atau Rijstpellerij.

"Dulu kan pabrik beras ya. Kapal-kapal kan banyak yang masuk ke pelabuhan Cimanuk. Dulu konon sebelum ada pabrik beras juga sudah ada (pohon)," ungkap Sutardi.

(yum/yum)


Hide Ads