KAI Daop 3 Cirebon mencatat ada sebanyak 250 barang penumpang yang tertinggal selama periode Januari-Oktober 2024 dengan estimasi nilai barang mencapai Rp383.203.000. KAI menyediakan sistem lost and found bagi para penumpang yang kehilangan barang di kereta maupun stasiun.
Vice President Daop 3 Cirebon Mohamad Arie Faturrochman mengatakan ada berbagai jenis barang hilang yang telah ditemukan selama Januari-Oktober 2024.
"Jenis item barang-barang berharga yang diamankan seperti barang elektronik, perhiasan, dokumen berharga serta uang tunai dan barang berharga lainya seluruhnya sudah kembali ke pemiliknya," ungkap Aire, Kamis (21/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, barang bawaan pelanggan merupakan tanggung jawab masing-masing. Namun demikian, melalui melalui layanan lost and found petugas KAI akan membantu mengamankan barang tertinggal yang masih ada di atas kereta api ataupun stasiun.
''Bagi para pengguna jasa KA yang merasa kehilangan barang, baik saat di dalam kereta api maupun di sekitar lingkungan stasiun, dapat melaporkan barang yang hilang tersebut kepada kondektur yang sedang berdinas di dalam KA, ataupun petugas pengamanan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang sedang berdinas di stasiun, serta dapat melalui Contact Center KAI 121," ujar Arie.
Setelah pelanggan melakukan pelaporan kehilangan barang, selanjutnya petugas akan melakukan pencarian barang tersebut. Apabila barang tersebut dapat ditemukan saat itu juga, maka akan langsung dikembalikan kepada pelapor.
"Namun jika barang yang hilang belum bisa ditemukan, akan dilakukan konfirmasi melalui telepon kepada pelapor terkait progres penanganan barang hilang tersebut," kata Arie.
Dalam hal penemuan barang di dalam KA ataupun di lingkungan stasiun, KAI akan langsung memberikan pengumuman atas penemuan barang tersebut melalui pengeras suara.
Jika setelah dilakukan pengumuman tidak ada pihak yang mengambil barang, maka barang akan disimpan di pos pengamanan stasiun. Selanjutnya barang tersebut akan diberi label barang temuan, serta diverifikasi dan diinput datanya ke dalam database Lost and Found yang dimiliki oleh PT KAI.
"Dengan melakukan penginputan barang temuan tersebut ke dalam database Lost and Found, diharapkan dapat mempermudah dalam pencarian barang hilang sesuai dengan ciri maupun spesifikasi barang yang telah dilaporkan oleh para penumpang maupun calon penumpang KA,'' kata Arie.
Arie menambahkan, sistem pendataan Lost and Found sudah terhubung secara online dan bisa diakses di berbagai stasiun. Dengan begitu, pelapor yang merasa kehilangan barang dapat melaporkan barang tersebut di seluruh stasiun.
(dir/dir)