Sebuah pertemuan penuh haru terjadi di sebuah desa Keduanan, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Juni 2024. Radi (82), seorang ayah yang telah terpisah dari anaknya selama 31 tahun, akhirnya bisa memeluk kembali putranya, Yanto yang kini dikenal sebagai Pastor Robertus Belarius Asianto.
Kisah ini bermula pada tahun 1976, saat Radi merantau ke Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama dua orang temannya untuk bekerja sebagai nelayan.
"Waktu tahun 1976 saya berangkat sama dua orang teman saya dari desa yang sama ke Ruteng NTT," kata Radi saat ditemui detikJabar di kediamannya, Selasa (19/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama hampir setahun, ia mencari ikan di perairan Ruteng. Di sana, ia menikahi seorang wanita bernama Asiah asal Mojokerto, Jawa Timur. Setelah beberapa tahun menikah mereka akhirnya dikaruniai seorang anak pada tahun 1984 bernama Yanto.
"Waktu saya di Ruteng itu ikut kerja buat cari ikan, nah saya ketemu tuh sama ibunya Yanto terus nikah," jelasnya.
Namun, takdir memisahkan mereka. Ketika Yanto duduk di kelas 3 SD, Radi harus kembali ke Cirebon. Kesulitan finansial membuat Radi tidak mampu kembali ke Ruteng untuk mencari anaknya.
"Seingat saya saat itu Yanto kelas 3 SD, terus saya pisah sama ibunya dan saya pulang ke Cirebon. Mau cari Yanto juga saya enggak punya uang jadi ya saya enggak bisa balik lagi kesana (NTT)," terangnya.
Sebagai gantinya, ia menitipkan sebuah foto berukuran 10R kepada pemerintah desa di Ruteng, berharap foto itu suatu hari bisa sampai ke tangan Yanto.
"Kebetulan saya pernah nitipin foto saya ke teman saya yang jadi kepala desa di sana namanya Pak Frans. Saya nitip pesan ke Pak Frans kalau anak saya (Yanto) udah cukup besar kasihkan foto ini supaya ingat terus sama bapaknya," bebernya.
Perjuangan Mencari Sang Ayah
Puluhan tahun berlalu. Yanto, yang kini bertugas sebagai seorang pastor di Atambua, NTT, memutuskan untuk mencari ayahnya setelah menyelesaikan studi S2 di Salatiga.
"Saya baru pertama kali ke Cirebon. Semuanya terasa asing, saya juga sempatin mumpung saya di Jawa buat cari-cari ayah saya," ungkap Yanto.
Keputusan Yanto untuk memulai pencarian berbuah hasil tak terduga ketika ia menemukan akun Instagram bernama Aiptu Hadi, seorang polisi RW yang aktif di Desa Keduanan, Kecamatan Depok, Cirebon.
"Saya menemukan akun mas Hadi secara tidak sengaja. Kebetulan di akun itu ada nomor kontak teleponnya, dan saya langsung menghubungi beliau. Responnya luar biasa," ujar Yanto.
Dengan bantuan Hadi, Yanto akhirnya bisa menemukan dan bertemu ayahnya. Momen tersebut menjadi puncak dari perjalanan panjang seorang anak yang rindu akan kehangatan keluarga.
Pertemuan Penuh Haru
Radi mengaku tak dapat menahan air matanya saat melihat putra yang lama hilang kini berdiri di hadapannya.
"Saya sangat senang dan bangga. Anak saya sudah menjadi seorang pastor dan berpendidikan tinggi," ujar Radi dengan mata berkaca-kaca.
Di sisi lain, Yanto merasa bersyukur atas dukungan Hadi dalam pencariannya. "Tanpa bantuan mas Hadi, mungkin saya akan menemui banyak kesulitan dan bisa saja pencarian ini tidak berhasil," katanya penuh syukur.
Kisah yang Menginspirasi
Kisah ini adalah bukti bahwa kasih keluarga tak mengenal batas waktu dan jarak. Meskipun terpisah lebih dari tiga dekade, pertemuan ini mengingatkan kita akan pentingnya harapan, keberanian, dan bantuan sesama dalam mengatasi rintangan.
"Pertemuan ini adalah mukjizat bagi saya," tutup Yanto.
Ia berharap kisahnya bisa menginspirasi orang lain untuk tidak pernah menyerah dalam mencari cinta dan hubungan keluarga yang telah hilang.
(yum/yum)