Kebakaran hebat melanda sebuah kandang ternak kambing milik Suki (58) di Desa Bandorasakulon, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Kebakaran itu menyebabkan 30 kambing mati terpanggang.
Berdasarkan informasi dihimpun, musibah kebakaran kandang tersebut terjadi pada Selasa (8/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Kala itu, kandang sudah ditinggal pergi oleh pemiliknya sejak maghrib. Namun, saat menjelang tengah malam salah seorang warga yang melintas melihat ada kepulan asap tebal dari kandang kambing milik Suki dan langsung melaporkannya ke Kepala Dusun setempat.
"Saya mendapat laporan dari warga katanya kandang Pak Suki kebakaran. Langsung saya datang ke lokasi, ternyata api sudah besar dan terdengar suara gadung kambing di dalamnya. Langsung saya teriak kebakaran meminta bantuan warga lain untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya," ungkap Kadus Yopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angin yang kala itu bertiup kencang membuat api dengan cepat membakar seluruh bangunan kandang yang dibuat semi permanen tersebut hingga api sulit dipadamkan. Kondisi ini pun langsung disikapi Yopi melaporkannya ke kantor Damkar Kuningan untuk meminta bantuan pemadaman.
Laporan Yopi ini pun langsung ditanggapi satu regu petugas Damkar dengan satu unit kendaraan Blamwier datang ke lokasi dan langsung melakukan penyemprotan. Dibantu satu unit kendaraan tanki air baku, proses pemadaman kebakaran kandang kambing milik Suki pun berlangsung cepat. Sekitar pukul 00.30 WIB, kebakaran pun dinyatakan padam.
Malang, kebakaran yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut menghanguskan seluruh bangunan kandang semi permanen berikut 30 ekor kambing di dalamnya ikut terpanggang. Akibat kejadian ini, Suki pun harus mengalami kerugian materil hingga Rp 120 juta lebih.
Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah mengatakan, berdasarkan hasil investigasi dapat disimpulkan penyebab kebakaran kandang kambing ini disebabkan oleh sisa pembakaran rumput kering yang dilakukan pemilik kandang pada sore hari. Diduga, dari pembakaran pakan kambing tersebut masih tersisa bara api yang kemudian tertiup angin hingga kemudian menyala dan akhirnya membakar kandang.
"Dapat informasi kalau pada Selasa sore pemilik kandang sempat bakar rumput sisa pakan kambing di dekat kandang, sampai menjelang petang Pak Suki pulang untuk menjalankan ibadah Salat Maghrib, dan tidak lupa memastikan kalau api pembakaran sudah padam. Namun, diduga masih ada sisa bara api dari bekas pembakaran tersebut yang kemudian menyala saat tertiup angin hingga akhirnya membesar dan membakar kandang tersebut," ujar Andri.
Atas kejadian ini, Andri pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati agar tidak melakukan pembakaran sampah atau kegiatan apapun yang berpotensi menimbulkan kebakaran. "Termasuk ibu-ibu rumah tangga untuk memperhatikan kompor di dapur, apalagi yang masih menggunakan kayu bakar untuk memastikan setelah memasak kondisi kompor atau tungku sudah padam. Hindari terjadi kebocoran gas, pembakaran sampah atau lahan sembarangan, juga instalasi listrik di rumah pastikan dalam kondisi aman agar jangan sampai terjadi kebakaran," imbau Andri.
(mso/mso)