Pj Walkot Agus Mulyadi Masuk Radar PKS untuk Pilwalkot Cirebon 2024

Pj Walkot Agus Mulyadi Masuk Radar PKS untuk Pilwalkot Cirebon 2024

Ony Syahroni - detikJabar
Jumat, 05 Jul 2024 21:04 WIB
Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi.
Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Nama Agus Mulyadi masuk dalam bursa pencalonan untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon 2024. Agus yang kini menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon itu dianggap sebagai sosok potensial oleh PKS.

Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Kota Cirebon, Azrul mengatakan, untuk menghadapi Pilwalkot 2024, partainya telah menyiapkan beberapa nama bakal calon. Di samping itu, kata dia, PKS juga telah membidik nama-nama di luar partai yang dinilai mumpuni untuk diusung dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.

Adapun beberapa nama di luar partai yang masuk radar PKS untuk Pilwalkot 2024 ini yakni Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi dan Bamunas Setiawan Boediman yang merupakan seorang pengusaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang tokoh yang kita anggap layak itu adalah Pak Agus Mulyadi dan Pak Oki (Bamunas Setiawan Boediman)," kata Azrul kepada detikJabar di Kota Cirebon, Jumat (5/7/2024).

Khusus untuk Agus Mulyadi, kata Azrul, pihaknya telah beberapa kali menjalin komunikasi. PKS mendorong agar Agus Mulyadi bisa ikut berkontestasi dalam Pilwalkot Cirebon 2024.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah silaturahmi dengan Pak Agus sejak Ramadan. Kita sudah beberapa bertemu dengan Pak Agus," ucap Azrul.

Selain berbicara soal sosok kandidat, dalam persiapan menghadapi Pilwalkot Cirebon 2024, PKS juga telah berkomunikasi dengan partai lain untuk membangun koalisi.

Menurut Azrul, setidaknya ada dua partai lain yang akan bergabung dengan PKS untuk menjalin kerjasama politik. Baik PKS maupun dua partai lainnya masih mencari momen terbaik untuk mendeklarasikan kesepakatan koalisi itu. Azrul sendiri belum bisa memastikan kapan kegiatan deklarasi itu dilaksanakan.

"Kita tinggal menunggu momen untuk mendeklarasikan kendaraan (koalisi partai)," kata Azrul.

Saat disinggung terkait hal tersebut, Agus Mulyadi belum memberikan pernyataan pasti. Menurutnya ada beberapa hal yang perlu ditempuh apabila ia ingin ikut berkontestasi dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon 2024.

"Ada beberapa langkah secara administratif yang harus saya lakukan, kalau saya maju mengikuti kontestasi (Pilwalkot Cirebon 2024). Karena ada beberapa faktor yang melekat pada diri saya. Pertama, saya sebagai penjabat wali kota yang diberi amanah untuk menyelenggarakan pemerintahan transisi," kata Agus Mulyadi di Kota Cirebon, Jumat (5/7/2024).

Agus menjelaskan, bagi penjabat wali kota yang ingin mengikuti kontestasi politik Pilkada 2024, maka harus mengajukan pengunduran diri. Pengajuan tersebut harus dilakukan dengan batas waktu pada 17 Juli 2024.

"Batas waktu untuk Pj wali kota (yang ingin maju Pilkada) memang 17 Juli. Kemudian tahapan berikutnya, penjabat wali kota itu masih melaksanakan tugas sampai ada pemberhentian dan pengangkatan kembali penjabat wali kota. Ini untuk menjaga stabilitas pemerintahan. Paling lambat itu 26 Agustus untuk pemberhentian dan pengangkatan Pj yang baru," kata Agus.

"Kemudian Pj wali kota yang berhenti itu kembali ke jabatan definitif sebagai sekretaris daerah (Sekda). Baru setelah itu, Sekda definitif mengajukan proses cuti di luar tanggungan negara. Tapi masih tetap menjalankan tugas sampai dengan persetujuan teknis dari BKN turun. Baru setelah itu, Sekdanya berhenti, cutinya berjalan. Pada saat pendaftaran, itu yang dijadikan dasar serta pernyataan untuk bersedia mengundurkan diri apabila ditetapkan sebagai pasangan calon. Kalau tidak ditetapkan sebagai pasangan calon, maka bisa diaktifkan kembali ASN-nya," sambung dia.

Namun saat ini, Agus Mulyadi belum memberi pernyataan tegas apakah dia akan maju dalam kontestasi politik Pilwalkot Cirebon 2024 atau tidak. Meski begitu, Agus tidak menampik jika ia pernah beberapa kali bertemu dan berkomunikasi dengan sejumlah pengurus dari partai politik.

"Teman-teman (pengurus partai politik) kalau misalnya ada yang datang, itu kan bagian dari silaturahmi. Jadi tinggal tunggu tanggal mainnya saja. Nanti sikap yang diambil seperti apa," kata Agus.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads