Massa dari pelaku industri kecil menengah (IKM) di Jawa Barat, melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat (5/7/2024). Kedatangan para pelaku IKM ini bertujuan untuk mengeluhkan kondisi barang impor yang mengkhawatirkan.
Pantauan detikJabar, Jumat (5/7/2024), ratusan massa melakukan aksi tepat di depan pintu gerbang kantor wakil rakyat tersebut. Sebuah mobil komando turut dibawa dalam aksi demonstrasi ini.
Dalam aksinya, pengusaha IKM di Jabar mengeluhkan kondisi industri rakyat yang hampir mati diserbu barang impor dengan harga murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita dihantam bahan impor," kata Ketua Indonesia Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Jawa Barat, Nandi Herdiaman.
Nandi mengatakan, kondisi perekonomian para pelaku IKM sangat mengkhawatirkan. Dia menyebut produk IKM lokal digempur produk impor yang harganya tidak masuk akal.
"HPP kaus Rp 20-22 ribu. Di online ada kaus harga Rp 5-10 ribu. Itu impor ilegal, merugikan negara, tidak membayar pajak, dan membunuh industri lokal kami," ungkap Nandi.
"Siapa yang mengizinkan ini? Oknum? Mafia! Mafia yang berpihak pada oligarki, kita digempur impor ilegal," tambahnya.
Nandi menegaskan bahwa pemerintah harus mendengar jeritan kondisi perekonomian para pelaku IKM di Jabar. Dengan melakukan aksi di depan Gedung DPRD Jabar, dia berharap aspirasinya sampai ke pemerintah.
"Kami sampaikan aspirasi kita, tentang impor ilegal. Kami menuntut kepada pemerintah agar Permendag 8 direvisi, karena peraturan tersebut membunuh kami para IKM dengan adanya impor ilegal," tegasnya.
Menurutnya, kondisi IKM di Jabar sangat mengkhawatirkan dan 70 persen sudah gulung tikar. "70 persen sudah tidak produksi," pungkasnya.
(iqk/iqk)