Mengenang Jatuhnya Pesawat Cessna Skyhawk di Atap Tertinggi Jabar

Lorong Waktu

Mengenang Jatuhnya Pesawat Cessna Skyhawk di Atap Tertinggi Jabar

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Rabu, 29 Mei 2024 09:00 WIB
Penemuan pesawat Cessna C 172 Skyhawk di Kawah Burung, Gunung Ciremai pada 28 November 2011.
Penemuan pesawat Cessna C 172 Skyhawk di Kawah Burung, Gunung Ciremai pada 28 November 2011. (Foto: Istimewa)
Majalengka - Pada hari Rabu tanggal 16 November 2011 lalu, pesawat Cessna C 172 Skyhawk dikabarkan hilang kontak. Publik pun sempat dibuat geger atas kabar berita tersebut.

Saat itu, pesawat tersebut terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk melakukan training cross country pada pukul 07.40 WIB. Pesawat yang ditumpangi tiga orang itu, dijadwalkan akan mendarat di Lanud Cakrabuana, Cirebon.

Namun, pesawat milik PT Nusa Flying Internasional School itu hilang kontak saat dalam perjalanan di udara. Usai dinyatakan hilang kontak, hampir dua pekan keberadaan pesawat tersebut belum juga ditemukan. Untungnya, ada salah seorang warga Majalengka menemukan serpihan pesawat yang diduga bagian Cessna C 172 Skyhawk, pada Senin (28/11/2011) lalu.

"Informasinya, warga menemukan serpihan pesawat itu di Kawah Burung. Sekarang warga sedang dalam perjalanan dari Gunung Ciremai, turun ke bawah membawa serpihan itu," kata petugas Polsek Argapura, Briptu Akbar, seperti yang ditulis detikcom pada Senin 28 November 2011 lalu.

Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 4 jam bagi warga untuk membawa turun serpihan pesawat tersebut hingga ke posko pencarian di daerah Argalingga. Kondisi jalan yang terjal sehingga perlu waktu lama.

"Pakai motor juga sulit, sehingga harus kalan kaki. Jadi masyarakat turun dan dari kepolisian dan petugas lainnya ke atas untuk menjemput," terang Akbar.

"Medannya susah karena boleh dikatakan belum terjamah manusia," tambahnya.

Serpihan pesawat yang ditemukan warga hanya bagian sayap. Apakah warga juga menemukan penumpang pesawat?, mereka hanya menemukan serpihannya saja.

"Informasinya hanya serpihan pesawat. Katanya bagian sayap. Semoga memang bagian pesawat yang selama ini dicari, karena sudah seminggu lebih kita mencari," beber Akbar.

Serpihan pesawat yang ditemukan warga itu ternyata memang milik Cessna C 172 Skyhawk. Pesawat tersebut jatuh di Kawah Burung yang berada di kawasan Gunung Ciremai, Majalengka.

"Pesawat diduga menabrak tebing di sekitar Kawah Burung di Ciremai," kata Kabid Humas Polda Jabar AKBP Martinus Sitompul seperti yang ditulis detikcom pada Selasa 29 November 2011 lalu.

Pesawat Cessna C 172 Skyhawk itu, ditumpangi 3 orang. Nama-nama awak pesawat beregister PK-NIP itu, diantaranya, Kapten Partogi Sianipar (Instruktur), Muhammad Fikriansyah (Siswa Penerbangan), dan Agung Febrian (Siswa Penerbangan).

Kondisi pesawat Cessna C 172 Skyhawk ditemukan dalam keadaan hancur. Seperti dalam foto yang didapat detikcom dari Tim Humas Polda Jabar, tampak pesawat tersebut ditemukan di sebuah lereng gunung.

Dalam foto tersebut juga terlihat beberapa anggota tim evakuasi berada di sekitar pesawat Cessna. Mereka tampak akan melakukan evakuasi terhadap 3 jasad awak pesawat yang ditemukan di kokpit dalam kondisi bertumpukan.

Cerita Warga Temukan Pesawat Cessna C 172 Skyhawk

Toto Suanto merupakan salah seorang warga dibalik penemuan bangkai pesawat Cessna C 172 Skyhawk yang hilang kontak pada Rabu 16 November 2011 lalu. Toto mengungkapkan pengalamannya saat menemukan pesawat tersebut di Gunung Ciremai.

"Alhamdullilah waktu 2011 saya juga dapat wangsit soal Cessna itu. Saya naik (gunung) bersama tujuh orang dan alhamdullilah saya temukan," ujar Toto dalam artikel detikcom yang tayang pada Selasa 25 Juli 2017 lalu.

Toto mengungkapkan, awal wangsit tersebut datang adalah dari kerabatnya bernama Rudi yang memiliki kemampuan spiritual biasa disebut olehnya nerowong kanu poek (meneropong dikegelapan).

Tepat pada Hari Jumat, Toto mendapat wangsit berupa petunjuk terkait pesawat yang saat itu sudah hilang selama berhari-hari. Akhirnya pada hari Minggu, Toto bersama tujuh orang lainnya melakukan penelusuran untuk membuktikan wangsit tersebut.

"Saat itu banyak sekali yang melakukan pencarian. Bahkan saya sempat berpapasan dengan tim lain dan malah disuruh pulang karena tempat itu semuanya sudah ditandai (disisir) tapi tidak ada tanda-tanda (pesawat jatuh)," katanya.

Tak putus asa, Toto kembali melanjutkan perjalanan hingga harus menginap di tengah hutan. Keesokan harinya atau tepat pada Senin pagi tanggal 28 November 2011, Toto yang akan melanjutkan pencarian secara kebetulan malah menemukan bangkai pesawat tidak jauh dari tenda yang didirikannya untuk bermalam.

"Pas saya naik ke pohon, lihat ke bawah tenda kok sepertinya itu ada ekor pesawat. Saya turun dan cek ternyata benar," ucapnya.

Sebagai langkah awal orang yang ikut bersamanya sempat mengambil foto bangkai pesawat, bahkan sebagain kecil potongan juga turut dibawa Toto sebagai bukti. Sekitar pukul 14.00 WIB di hari yang sama, Toto akhirnya melaporkan penemuannya itu ke posko pencarian.

Hingga akhirnya komunikasi terjalin, bangkai pesawat beserta tiga penumpangnya berhasil ditemukan meski dalam keadaan meninggal dunia.

"Alhamdullilah selama ini hanya wangsit terus feeling batin semua bisa ketemu, dan evakuasi lancar. Soalnya yang saya rasakan Gunung Ciremai ini masih kuat (aura mistis)," kata Toto.

Sementara itu, selain Cessna C 172 Skyhawk peristiwa serupa juga pernah terjadi di Gunung Ciremai. Dikutip dari akun X @ciremai_gunung, pada 6 Februari 2003 pesawat latih Cessna 172 PK-DCM juga terjatuh di Kawah Burung, Gunung Ciremai.

Pesawat tersebut terbang dari Semarang, Jawa Tengah, menuju Jakarta dengan 3 awak, yakni Berty Franky Nongsina (Instruktur), Prasetyo Aswin Bunadir (Siswa Penerbangan) dan Gagak Eskandarian (Siswa Penerbangan). Mereka dinyatakan tewas setelah mengamati puing-puingnya melalui helikopter di sekitaran Kawah Burung pada 17 Februari 2003.


(dir/dir)


Hide Ads