Kejadian kesurupan massal terjadi di salah satu pabrik yang berada di Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Kejadian hebohkan jagat maya di Majalengka karena viral di media sosial (medsos).
Berikut 6 fakta kesurupan massal di Majalengka:
Viral di Medsos
Kabar peristiwa tersebut juga geger di media sosial (Medsos). Dalam video beredar, suasana pabrik tampak mencekam dan sejumlah karyawan juga terlihat berteriak histeris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan video yang beredar, kurang lebih sebanyak 70 karyawan mengalami kesurupan.
"Menurut informasi yang minfo terima dari teman minfo yang bekerja di salah satu pabrik yang ada di Majalengka. Hari ini Kamis (25/4/2024) telah terjadi kesurupan massal dikabarkan ada 70 pegawai yang mengalami hal serupa," tulis Instagram @infomjlk seperti yang dikutip detikJabar.
Terjadi di Pagi Hari
Seorang karyawan pabrik tersebut berujar, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB atau tepatnya terjadi setelah beberapa saat masuk jam kerja.
"Sekitar satu jam setelah mulai masuk kerja kejadiannya," ujar seorang karyawan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dia juga membenarkan, sebanyak puluhan karyawan pabrik mengalami kesurupan massal. Adapun awal mula kesurupan ini terjadi di salah satu gedung yang berada di pabrik tersebut.
"Kayaknya mah ada puluhan. Hanya dari satu gedung," tambahnya.
Kondisi Mencekam Saat Karyawan Kesurupan
Karyawan itu juga menggambarkan suasana mencekam di lokasi saat terjadi kesurupan massal. Menurutnya, hampir semua karyawan yang mengalami kesurupan teriak histeris.
"Ada juga yang teriak-teriak kasar, nyebutin binatang gitu," tuturnya.
Karena ada kejadian ini, karyawan yang bekerja khususnya di gedung tersebut dibolehkan pulang lebih awal. Hal itu agar kesurupan massal tidak terus meluas.
"Terus dibolehkan pulang semua di gedung itu," tambahnya.
Bukan Kejadian Pertama
detikJabar juga berbincang dengan karyawan lainnya, kasus kesurupan massal bukan pertama kalinya terjadi. Namun, kasus yang terjadi pada Kamis pagi ini, tercatat paling banyak.
"Sebelumnya juga ada, tapi paling satu, dua. Sekarang paling banyak," tutur karyawan lainnya.
Penyebab Kejadian Kesurupan Massal
Menanggapi kejadian ini, Dokter UPTD Puskesmas Jatiwangi Eman S mengatkan, histeria bisa menimbulkan efek domino terhadap lingkungan sekitarnya.
"Namanya histeria dalam pandangan segi medis psikologi. Kalau yang namanya histeria dalam kejiwaan jadi mudah kepancing, misal satu orang kena yang lain kena, jadi kayak efek domino, tapi tergantung yang bersangkutannya," kata Eman kepada detikJabar.
Kejadian yang kerap disebut kesurupan itu bisa dipicu beberapa faktor. Menurutnya, salah satu faktornya bisa dari kecapekan. Telat makan juga bisa menjadi pemicunya.
"Bisa kecapekan, banyak faktor, mungkin tidak sarapan, kerja kurang mendukung sehingga mentalnya mudah terpengaruh," ujar Eman.
Belum Sarapan
Menurutnya, agar tidak mudah terpapar histeria, isi perut tidak boleh kosong saat bekerja. Hal itu agar tubuh mendapatkan tenaga dan nutrisi.
"Kalau mau kerja sarapan dulu sehingga ada tenaga untuk bekerja. Kalau kerja dalam kondisi perut kosong kan kurang bertenaga, ditambah tekanan pekerjaan dan apalagi faktor stresnya tinggi. Kalau sarapan dulu, lebih optimal dan ada tenaga dari nutrisi makanan saat sarapan," jelas dia.
Terpisah, dokter UPTD Puskesmas Jatiwangi dr. Syifa menyebut, karyawan tersebut saat ini sudah kembali pulih sehat.
"Dari hasil pemeriksaan si tetehnya (karyawan yang mengalami kesurupan) ada nyeri di perut dan kemudian, tadi ditanyakan belum sarapan. Pas datang udah sadar udah tenang ditanya jawab dan nyambung," ujar dr. Syifa.
(wip/mso)