Bisnis kue kering pada Lebaran tahun ini dirasakan tak semanis tahun-tahun yang lalu. Melonjaknya harga sejumlah bahan baku kue seperti gula halus, margarin, telur, keju dan gula pasir dituding menjadi biang kerok lesunya usaha kue lebaran tahun ini.
Seperti dirasakan Lia Faridah (33) pemilik usaha kue kering Ann Cake asal Desa Cilaja, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, mengaku pesanan kue kering untuk lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Jika sebelumnya bisa memproduksi beragam kue kering hingga 100 kilogram, namun tahun ini hanya separuhnya saja.
"Tahun lalu kami sudah mulai produksi untuk pesanan kue lebaran sejak dua bulan sebelum puasa, tapi tahun ini baru mulai awal puasa kemarin. Penyebabnya karena harga-harga bahan baku kue terutama telur dan gula pasir yang tinggi, membuat kami harus menunggu momen kapan harganya turun untuk mulai produksi. Tapi ternyata sampai sekarang harganya tak kunjung turun," ungkap Lia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Petaka di Balik Prank Benamkan Wajah ke Kue |
Namun demikian, Lia tak putus arang untuk tetap menjalankan usaha kue kering di saat harga bahan baku sedang tinggi tersebut. Dia tak ingin mengecewakan pelanggannya yang sudah memesan kue kering spesial buatan tangannya untuk menyemarakkan hari raya Idul Fitri nanti.
"Meski harga bahan bakunya sedang mahal, tapi saya tidak menaikkan harga karena tak ingin mengecewakan pelanggan. Meski diakui, dengan cara ini membuat untung yang didapat pun tipis saja. Tapi tak apalah, yang penting usaha tetap jalan dan pelanggan tidak kabur," ujarnya.
![]() |
Lia mencontohkan, harga telur ayam yang dulu hanya di kisaran Rp 25.000, namun tahun ini bisa mencapai Rp 31.000 per kilogram. Gula pasir dari dari Rp 14.000 menjadi Rp 18.000 dan gula halus dari Rp 18.000 menjadi Rp 22.000 per kilogram.
"Untuk mengakalinya, kebetulan saya punya langgananan toko yang bisa kasih bon dulu. Saya ambil dulu telur, gula, margarin dan lainnya dan boleh bayar nanti setelah Lebaran. Kalau tidak begitu saya bingung harus punya modal banyak untuk beli bahan baku," kata Lia.
Lia menambahkan, ada sedikitnya 10 varian kue kering buatan Ann Cake miliknya. Diantaranya kue salju, nastar isi selai nanas, lidah kucing, kue kacang coklat, sagu keju, castangle dan kue kompleks tabur gula-gula. Semuanya, kata dia, dibuatnya secara manual bersama empat pekerja yang semuanya masih ada hubungan keluarga dan tetangga dekat rumahnya.
"Kue yang kami buat menggunakan bahan premium untuk menjaga kualitas dan rasa. Alhamdulillah pesanan paling banyak dari wilayah Kuningan, ada juga dari Garut, Bogor dan Jakarta," tuturnya.
Adapun harga yang dibanderol, Lia menyebutkan, masih rata-rata Rp 75.000 hingga Rp 80.000 per toples isi berat bersih 490 gram. Harga tersebut, kata Lia, masih sama dengan tahun kemarin. "Meski harga bahan baku sedang mahal, tapi saya tidak naikkan harga agar pelanggan tidak kabur. Tak apa untung tipis, yang penting usaha tetap jalan," ucapnya lagi.
(yum/yum)