.webp)
Majalengka dianggap memiliki potensi besar dari berbagai sisi. Peran anak muda diharapkan mampu bisa membawa Majalengka untuk lebih berkembang.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum DPP Indonesia Youth Economic Society (INAYES) Aldi Prastianto. Dia mengatakan, Kabupaten Majalengka akan menjadi salah satu daerah yang 'seksi' di Jawa Barat. Aldi berharap para pemuda harus berperan di daerahnya agar tidak menjadi penonton.
Menurutnya, peran pemuda sangat diperlukan untuk kemajuan daerah. Hard skill dan soft skill para pemuda di Majalengka perlu diasah untuk mencapai tujuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat Majalengka ini memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang. Tantangan kedepannya Majalengka ini bisa menjadi pusat ekonomi baru di Jabar. Apalagi sudah tercipta stigma bawah Majalengka akan menjadi aerocity, artinya pusat ekosistem insfratruktur di sekitar bandara," kata Aldi saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (18/2/203).
"Nah yang harus dikembangkan di Majalengka itu bagaimana kita meningkatkan lagi skill daripada manusianya, supaya apa? Nanti manusianya itu menjadi pelaku pertama, dan anak-anak mudanya untuk mengisi pembangunan di Majalengka," ujar dia menambahkan.
Aldi menyampaikan, pemuda harus diberikan ruang berekspresi seluas-luasnya. Dengan demikian, Aldi meminta agar pemerintah setempat harus bisa memfasilitasinya kaum muda.
"Intinya pemerintahnya itu harus bisa aktif, masif, berjejaring dengan semua pihak, karena kedepannya anak muda ini harus difasilitasi dengan baik. Tantangan anak muda ini cuma dua, mereka butuh kerja sama butuh usaha," ucap dia.
Apabila terwujudnya persoalan tersebut potensi Majalengka akan terangkat sering hard skill dan soft skill para pemudanya ditingkatkan. Selain persoalan pemuda, Aldi juga berharap penampilan seni dan budaya di Majalengka dikembangkan.
"Majalengka ini sebetulnya punya peluang maju, dari sisi budayanya dan keseniannya masih bisa dikembangkan, industrinya juga banyak. Tapi miris berbanding terbalik dengan research dari BPS Jabar, bahwa Majalengka menjadi daerah (kategori) 5 termiskin di Jabar," jelas dia.
"Ini menjadi tantangan kita. Bagaimana kita keluar dari zona peringkat kemiskinan ke-5 di Jabar, caranya apa? Ya itu tadi, kita membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, meningkatkan skill anak-anak mudanya," sambungnya.
(dir/dir)
