Bangunan Madrasah Ibtidaiyah di Desa Wilanagara, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, tertimpa tiga pohon sekaligus hingga menyebabkan tiga ruang kelas rusak sedang.
Berdasarkan informasi dihimpun, peristiwa pohon tumbang tersebut terjadi pada Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB. Kala itu wilayah Luragung diguyur hujan sangat deras disertai angin kencang hingga merobohkan beberapa pohon berukuran besar. Tak terkecuali di wilayah Dusun Cadasngampar, Desa Wilanagara, menyebabkan tiga pohon berukuran besar roboh dan menimpa atap Madrasah Ibtidaiyah (MI) di sana.
"Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang di wilayah Kecamatan Luragung. Yang cukup parah terjadi di Desa Wilanagara, tiga pohon sekaligus yaitu pohon durian, jengkol dan arbise menimpa atap Madrasah Ibtidaiyah hingga mengalami rusak sedang, terutama bagian atapnya," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan Indra Bayu kepada detikJabar, Jumat (26/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra mengatakan, peristiwa pohon tumbang menimpa bangunan sarana pendidikan tersebut langsung dilaporkan warga pada hari itu juga. Namun karena kondisi cuaca yang masih hujan dan waktu sudah menjelang malam, sehingga pihaknya baru menindaklanjuti laporan tersebut pada Jumat pagi.
"Tadi pagi tim langsung bergerak ke lokasi melakukan pembersihan material kayu yang menimpa bangunan MI. Bersama warga dan perangkat desa setempat dibantu anggota Koramil dan Polsek Luragung, kegiatan pembersihan baru selesai pada Jumat siang tadi," ungkap Ibe, panggilan akrab Indra Bayu.
Atas kejadian pohon tumbang tersebut, Ibe mengatakan, tiga ruangan kelas mengalami kerusakan pada bagian atap. Bahkan dua kelas di antaranya mengalami kerusakan pada bagian plafon mengalami jebol.
"Setelah Jumatan kegiatan pembersihan material kayu dinyatakan selesai, kemudian dilanjutkan perbaikan atap yang rusak oleh warga secara gotong royong. Mudah-mudahan perbaikan bisa cepat selesai sehingga kegiatan belajar siswa MI besok bisa berjalan normal," ujar Ibe.
Atas kejadian ini, Ibe pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi di awal tahun 2024 ini. Seperti terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, kata dia, hujan deras hampir terjadi merata di wilayah Kabupaten Kuningan dan beberapa disertai angin kencang.
"Untuk masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan agar selalu memperhatikan lingkungan sekitarnya, jika ditemukan ada retakan agar segera dilakukan penutupan agar tidak sampai terjadi longsor. Juga yang berada di sekitar aliran sungai selalu waspada jika terjadi hujan deras untuk antisipasi jika terjadi air naik, bersihkan saluran air dari sampah agar jangan ada sumbatan yang dapat menyebabkan banjir dan jika pohon di dekat rumah sudah rimbun sebaiknya dipangkas saja. Jika butuh bantuan atau terjadi kedaruratan bisa menghubungi BPBD atau Damkar," imbau Ibe.
(yum/yum)