Salah seorang warga, Kaeni (52) menyaksikan langsung saat puting beliung menerjang rumahnya hingga rata dengan tanah di Blok Karangpandan, Desa Juntinyuat. Raut ketakutan masih tersisa di wajah perempuan itu.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (4/1/2024), Kaeni menyaksikan fenomena alam yang membuatnya takut. Dari arah timur laut, Kaeni yang saat itu sedang menjemur pakaian, melihat kencangnya putaran angin yang hampir menghantamnya.
"Lagi mepei gombal ya ada angin terus kita gandulan pemean (Lagi jemur pakaian ya ada angin terus saya pegangan tiang jemuran)," kata Kaeni, Kamis (4/1/2024).
Melihat angin yang berputar kencang, Kaeni sempat pasrah. Namun, ia teringat di dalam rumahnya ada anak dan cucunya. Hal itu sontak membuat Kaeni segera memasuki rumah untuk mengevakuasi keluarganya.
"Pas metu ndeleng angin kayak konon kuh terus kawur, karo anak kuh kejatuhan asbes (pas keluar lihat angin kayak gitu tuh terus terbang, sama anak tuh kejatuhan asbes)," jelasnya.
Beruntung, Kaeni dan keluarganya selamat dari insiden itu. Namun, Devi (8), cucu Kaeni yang saat itu masih ada di dalam rumah, terluka pada bagian perut usai tertimpa puing bangunan. Selain itu, ganasnya angin puting beliung menghantam rumah semi permanen miliknya.
"Parah sampai anginnya kenceng sampai kabur semua," ujarnya.
"Itu anak saya luka di perutnya," imbuhnya.
Kaeni tidak menyangka, rumah yang baru dibangun tahun 2022 lalu itu kini kembali rata dengan tanah. Saat itu, Kaeni dan keluarganya susah payah untuk bisa mendirikan rumah meski semi permanen. Bahkan, banyak warga yang turut menyumbang material.
"Anak ada 5, yang empat sudah berkeluarga tapi mereka belum pada punya rumah," pungkasnya.
Sub Koordinator Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Indramayu Abdul Fatah mengatakan 60 rumah yang rusak di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Serta beberapa rumah di antaranya berada di Desa Dadap.
"Terdampak kurang lebih 60 (unit rumah). Data sementara 60 (unit)," kata Abdul Fatah di lokasi kejadian, Kamis (4/1/2024).
Pantauan detikJabar di lokasi, puluhan rumah pada bagian atap rusak. Genting rumah terlihat berserakan di bawah setelah disapu puting beliung. Terlihat, ada juga sebagian dinding rumah yang roboh.
Beberapa rumah di Blok Karangpandan, Desa Juntinyuat nyaris tidak berbentuk setelah diterjang kencangnya angin. Bahkan, menurut warga, satu rumah semi permanen sempat terbang dan menghantam rumah lainnya. "Yang rusak parah ada 3, yang satu ambruk dan yang dua roboh," jelas Abdul Fatah.
Meski fenomena tersebut berlangsung singkat, namun beberapa warga dikabarkan mengalami luka. Sehingga, petugas melarikan para korban ke puskesmas untuk diberikan perawatan medis.
Kabarnya, korban mengalami luka pada bagian kepala, kaki dan bagian perut akibat tertimpa reruntuhan material bangunan. "Ada tiga, sekarang sudah di evakuasi di Puskesmas," ujarnya.
Warga lainnya, Kusyanto (36) di Blok Karangpandan, Desa Juntinyuat menuturkan horornya kejadian tersebut. Dia mengatakan puting beliung datang sekitar pukul 08.30 WIB. Saat cuaca mendung, angin yang berputar kencang datang dari timur atau arah laut menuju permukiman warga. Angin pun bergerak bolak-balik.
"Angin dari timur terus ke barat, terus ke timur lagi terus balik lagi. Iya hantam rumah-rumah, di sana (Desa Dadap) ya ada," kata Kusyanto, Kamis (4/1/2024).
Kusyanto yang ketika itu sedang jadi kuli bangunan sontak membuatnya terkejut. Bahkan, tidak sedikit warga yang berhamburan keluar sesaat setelah melihat adanya angin puting beliung.
Meski begitu, ada beberapa orang yang tak sempat mengevakuasi diri. Akibatnya, warga terluka kejatuhan material bangunan. "Banyak, yang ambruk di sini ada terus di sana. Iya orang pada keluar berhamburan lah, pada panik," katanya. (sya/mso)