Beringas Ayah Hukum Putrinya di Kuningan: Dibanting-Jari Digergaji

Beringas Ayah Hukum Putrinya di Kuningan: Dibanting-Jari Digergaji

Mohamad Taufik - detikJabar
Selasa, 19 Des 2023 17:11 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Ilustrasi penganiayaan (Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim)
Kuningan -

TW (47) seorang ayah di Kuningan tega menggergaji jari anak perempuannya AZ (10). Emosi sang ayah meledak kala mendengar uang tetangga hilang diduga dicuri oleh anaknya.

Firi Mulyani (38) ibu korban menceritakan awal mula kasus hingga suaminya tega menganiaya buah hatinya itu. Menurut Fitri, insiden horor itu terjadi saat sang suami mendapat laporan tetangganya kehilangan sejumlah uang gegara diduga diambil anaknya pada Minggu (17/12).

"Kata tetangga, anak saya sudah mencuri uang sebesar Rp 300.000. Tetangga saya sudah bilang agar jangan sampai menghukum anak saya dengan kekerasan. Cukup diberi peringatan agar jangan mengulangi perbuatan itu lagi," ungkap Fitri kepada detikJabar di rumahnya, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bukannya memberi nasihat dan mengajarkan anaknya untuk tidak mengulangi kenakalan tersebut, TW malah langsung menghukum AZ dengan kekerasan. Mulai dari menampar, memukul, membenturkan kepalanya ke tembok bahkan membanting anaknya ke lantai. Tak puas sampai disitu, TW malah mengambil gergaji kayu dari belakang rumahnya dan langsung menggergaji jari anak sulungnya tersebut.

"Saya melihat saat anak saya dipukul dan dibanting, tapi saya tidak berani mencegah karena takut jadi sasaran amarah suami saya. Saya sempat lihat saat dia membawa gergaji dari belakang, tapi saya tidak melihat saat tangan anak saya digergaji," ujar Fitri.

ADVERTISEMENT

Fitri mengaku, selama ini memang suaminya tersebut kerap berlaku kasar dan suka memukul. Bahkan dirinya sering mendapat perlakuan serupa jika tidak segera memenuhi permintaannya.

"Dia orangnya temperamen. Kalau disuruh tidak segera dituruti pasti langsung marah, maen pukul. Saya sudah sering kena pukul, begitu juga anak saya yang sulung dan yang masih kecil kalau ada salah sedikit pasti dipukul," ujar Fitri dengan mata berkaca-kaca.

Adapun pekerjaan sehari-hari suaminya, Fitri mengatakan, TW adalah seorang pengangguran dan banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Fitri dan anaknya harus mencari barang rongsok untuk kemudian dijual.

"Suami saya pengangguran, diam di rumah terus, jadi saya terpaksa yang mencari uang dari mencari barang rongsok. Saya tidak berani melawan, karena kelakuannya begitu gampang marah dan suka mukul. Jadi saya nurut saja," ujarnya.

Dengan kejadian ini, Fitri pun mengaku sedih anaknya menjadi korban kekerasan suaminya. Namun Fitri juga mengaku lega kini suaminya ditangkap polisi sehingga tiga anaknya bisa terbebas dari perlakuan kasar TW.

"Saya lega dia dipenjara. Saya sudah tidak mau lagi sama dia," ungkap Fitri.

Seperti diketahui, seorang anak perempuan di Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, menjadi korban keganasan orang tuanya sendiri. Ayah kandungnya tega menggergaji jarinya hingga nyaris putus.

TW yang sempat kabur saat ini sudah ditangkap. Polisi pun masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

""Pelaku sempat kabur ke arah hutan, sampai akhirnya kemarin kami mendapat informasi pelaku ada di rumah temannya di daerah Tugumulya, Kecamatan Darma. Atas informasi tersebut, kemudian langsung dilakukan penyergapan. Pelaku berhasil kami tangkap pada Senin petang sekitar pukul 18.00 WIB dan kini sudah ditahan di sel untuk penyidikan lebih lanjut," ungkap Kasat Reskrim Polres Kuningan I Putu Eka Prabawa.




(dir/dir)


Hide Ads