Bukan Cuma Sunda, Ini Ragam Suku yang Ada di Jawa Barat

Bukan Cuma Sunda, Ini Ragam Suku yang Ada di Jawa Barat

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Minggu, 10 Agu 2025 16:04 WIB
Ilustrasi ragam suku di Jawa Barat.
Ilustrasi ragam suku di Jawa Barat. (dibuat dengan AI)
Bandung -

Sunda adalah suku dengan populasi terbesar kedua di Indonesia setelah suku Jawa. Mayoritas masyarakat Sunda tinggal di Provinsi Jawa Barat, yang merupakan provinsi terpadat di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, sebanyak 71% penduduk Jawa Barat merupakan Suku Sunda yang secara historis memang menjadi penduduk asli wilayah ini.

Namun ternyata, bukan hanya masyarakat suku Sunda yang mendiami Jawa Barat. Populasi suku lainnya seperti Jawa dan Batak cukup banyak tersebar di beberapa wilayah provinsi dengan 50 juta penduduk ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, di wilayah seperti Cirebon, alkulturasi budaya suku Sunda dan Jawa melahirkan kultur dengan keunikan tersendiri. Agar lebih memahaminya, berikut ini adalah pemetaan suku-suku selain Sunda yang menetap di Jawa Barat.

Suku-suku yang Ada di Jawa Barat Selain Sunda

1. Jawa

Suku Jawa merupakan kelompok etnis terbesar kedua setelah Sunda yang ada di Jawa Barat. Menurut data BPS 2010, jumlah penduduk Suku Jawa di Jawa Barat mencapai 5.710.652 jiwa, atau setara 13,29% dari total populasi di tahun tersebut.

ADVERTISEMENT

Penyebaran penduduk Suku Jawa umumnya terkonsentrasi di wilayah-wilayah urban dan kawasan industri. Seperti Bekasi, Depok, Bandung, dan Bogor. Banyak dari mereka yang datang sebagai perantau, terutama karena faktor pekerjaan dan pendidikan.

2. Betawi

Suku Betawi menjadi suku dengan populasi terbanyak ketiga di Jawa Barat setelah Sunda dan Jawa. Masyarakat suku Betawi memiliki populasi sebanyak 2.664.143 jiwa atau sekitar 6,20% dari total penduduk Jawa Barat berdasarkan data BPS 2010.

Secara geografis, persebaran utama masyarakat Betawi terdapat di wilayah Jawa Barat yang berbatasan administratif dengan daerah penyangga DKI Jakarta. Seperti Kota Depok, sebagian besar wilayah di Kota Bekasi, serta wilayah barat Kabupaten Bogor.

3. Cirebon

Masyarakat Cirebon memiliki keunikan budaya tersendiri yang wujudnya merupakan alkulturasi dari budaya Sunda dan Jawa. Masyarakat Cirebonan atau kerap disebut Wong Cerbon hingga saat ini diidentifikasi sebagai kelompok sub-etnis Jawa.
Pada 2010, populasi masyarakat Cirebonan di Jawa Barat mencapai 1.812.842 jiwa, atau setara dengan 4,22% dari total penduduk Jawa Barat kala itu.

Secara demografi, kelomok masyarakat ini tersebar luas di wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon serta di wilayah sekitarnya. Seperti Kabupaten Indramayu, sebagian Majalengka bagian utara, Subang bagian utara, hingga pesisir utara Karawang.

Salah satu ciri khas masyarakat Cirebonan adalah penggunaan padanan kata dan istilah serapan dari Bahasa Jawa seperti "wong" dan "cah", atau juga kata imbuhan khas Cirebon seperti "jeh" dan "tah" yang kerap disematkan di akhir kalimat.

Bahasa Cirebonan juga memiliki sejumlah dialek lokal tersendiri seperti dialek Dermayon (Indramayu), Jawareh (Jawa Sawareh atau Jawa separuh), dialek Plered, hingga Gegesik. Hingga saat ini, bahasan tentang Bahasa Cirebon sebagai bahasa tersendiri yang tidak termasuk ke dalam Bahasa Sunda maupun Jawa masih diperdebatkan.

4. Batak

Suku Batak merupakan kelompok etnis dari luar Pulau Jawa yang cukup signifikan jumlahnya di Jawa Barat. Data BPS 2010 mencatat bahwa masyarakat Batak di provinsi ini berjumlah 467.438 jiwa, yang berarti sekitar 1,09% dari total populasi kala itu.

Kehadiran Suku Batak banyak ditemukan di wilayah perkotaan seperti Bandung, Bekasi, Depok, dan Bogor. Mereka umumnya datang karena kebutuhan pendidikan, pekerjaan, atau mobilitas sosial.

5. Minang

BPS mencatat suku Minangkabau di Jawa Barat memiliki jumlah populasi sebanyak 272.018 jiwa atau sekitar 0,63% dari total penduduk provinsi ini di tahun 2010. Masyarakat suku Minang umumnya bermukim di wilayah perkotaan seperti Bandung, Bogor, dan Bekasi.

Masyarakat Minang dikenal aktif dalam sektor perdagangan, kuliner, dan pendidikan. Rumah makan Padang menjadi salah satu representasi paling mencolok dari keberadaan mereka di berbagai wilayah Jawa Barat.

6. Suku Lainnya

Selain lima suku di atas, Jawa Barat juga dihuni oleh berbagai suku lain dalam jumlah yang lebih kecil. Berdasarkan data BPS tahun 2010, beberapa suku tersebut di antaranya:

  • Tionghoa: sebanyak 254.920 jiwa (sekitar 0,59%) yang banyak bermukim di kota-kota besar.

  • Melayu: sebanyak 190.224 jiwa (0,44%), tersebar di kawasan urban maupun pesisir.

  • Sumatera Selatan: sekitar 95.502 jiwa (0,22%), tersebar di beberapa kota dan kabupaten.

  • Lampung: sebanyak 92.862 jiwa (0,22%).

  • Banten: 60.948 jiwa (0,14%), umumnya di wilayah barat dan selatan provinsi.

  • Madura: sebesar 0,10%, terutama di wilayah pesisir dan kota-kota besar.

  • Suku lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mencakup sekitar 0,99% dari total populasi Jawa Barat tahun 2010.

Bahasa Daerah di Jawa Barat

Selain Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, Bahasa Sunda masih menjadi bahasa yang paling umum digunakan oleh masyarakat Jawa Barat. Bahasa Sunda diadopsi oleh sebagian besar wilayah Jawa Barat mencakup Bandung Raya, wilayah Garut, Tasikmalaya, hingga Sukabumi.

Di daerah-daerah tersebut, Bahasa Sunda akan muncul dengan dialek yang beragam. Namun, di kawasan timur laut seperti Cirebon, Indramayu, Subang bagian utara hingga sebagian Karawang, masyarakat lebih banyak menggunakan Bahasa Cirebon dan Bahasa Indramayu (Dermayon).

Sementara itu, masyarakat di wilayah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti Bekasi, Depok, dan sebagian Bogor, banyak yang mengadopsi Bahasa Betawi dengan beragam logatnya dalam kesehariannya.

Demikian ulasan mengenai ragam suku yang ada di Jawa Barat selain suku Sunda, beserta sebaran, jumlah populasi, hingga bahasa yang digunakan sehari-hari. Semoga bermanfaat!




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads