Maung Bungkeuleukan, Mitos Harimau Gaib di Gunung Guntur Garut

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Minggu, 03 Agu 2025 10:00 WIB
Gunung Guntur Garut. (Foto: Hakim Ghani)
Bandung -

"Ngahaja melak di dinya, para guriang..." demikian tembang yang digubah maestro karawitan Koko Koswara atau Mang Koko (1917-1985) tentang Gunung Guntur. Bahwa di sana, ada kembang melati yang tanamannya sengaja ditanam oleh para arwah penjaga gunung.

Gunung Guntur sendiri merupakan gunung api tipe stratovolcano. Menurut situs Perpustakaan Badan Geologi, gunung api di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut itu telah beristirahat selama 1,5 abad.

Siapa Maung Bungkeuleukan?

Namun, sepanjang peristirahatannya dari aktivitas vulkanik itu, misteri dan mitos tumbuh menyelimutinya. Di antara mitos yang berkembang di benak masyarakat di sekitar gunung adalah adanya Maung Bungkeuleukan.

'Maung' dalam bahasa Sunda berarti harimau. Sementara 'bungkeuleukan' diambil dari kata 'bungkeuleuk' yang berarti terlihat wujudnya. Yang semula tidak terlihat, sewaktu-waktu menjadi terlihat.

'Bungkeuleuk' diterapkan biasanya pada makhluk halus yang secara kebetulan menampakkan diri. Dalam kamus Sundadigi, 'bungkeuleuk' diartikan juga 'jurig' alias hantu.




(iqk/iqk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork