Laut Kidul atau laut Selatan Pulau Jawa merupakan bagian dari laut terbuka yang sangat luas, sehingga angin leluasa untuk datang dan mengempas ombak.
Ombak-ombak di laut Selatan Jawa terkenal ganas-ganas dan sering meminta 'korban'. Selain karena lautan terbuka yang disebut samudera, dasar laut di Selatan Jawa ini juga curam sehingga dapat memperkuat gelombang yang datang ke pantai.
Dahulu, masyarakat di sekitar pantai yang dekat dengan fenomena-fenomena alam di laut dengan kepercayaan dari agama masa lalu meyakini cuaca, termasuk di dalamnya angin yang mempengaruhi ombak, diatur sosok gaib adikuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok itu yang dikenal sebagai Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan Jawa. Sosok inilah yang berkuasa di Kerajaan Laut Selatan. Lalu, mengapa laut dipilih sebagai tempat tinggal Nyi Roro Kidul? Simak jawabannya dalam artikel ini.
Sekilas tentang Nyi Roro Kidul
Menurut salah satu versi, Nyi Roro Kidul adalah putri Sunda dari kalangan Kerajaan Sunda Pajajaran, bernama Putri Kandita. Sosoknya digambarkan sangat cantik sehingga kecantikannya membuat iri.
Putri Kandita merupakan putri dari permaisuri Sri Baduga Maharaja bernama Permaisuri Kinasih. Sri Baduga sendiri adalah Raja Pajajaran bergelar Prabu Siliwangi.
Kerajaan Sunda Pajajaran berdiri pada tahun 923 Masehi dan runtuh pada tahun 1579 Masehi. Pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja inilah, yakni antara tahun 1482 hingga 1521 terjadi masa keemasan kerajaan ini.
Namun, selain punya permaisuri, raja juga punya banyak selir dan tidak semuanya baik, ada saja intrik agar anak-anak mereka menjadi yang paling dikasihi raja. Selebihnya, mudah-mudahan anak mereka yang dijatuhi takhta. Dari intrik inilah terlahir sosok Nyai Roro Kidul.
Yakni putri kandita disihir hingga badannya penuh borok dan bisul. Putri Kandita akhirnya diusir dari kerajaan dan berjalan ke arah selatan hingga sampai di pesisir laut selatan. Dengan izin Sanghyang Tunggal, air laut menyembuhkan penyakitnya. Malah dia pun mendapatkan kekuatan supranatural dari proses penyembuhan itu. Dengan kekuatan itu, dia membangun kerajaannya.
![]() |
Mengapa Nyi Roro Kidul Tinggal di Laut?
Jin dan sebangsa makhluk gaib lainnya telah lama menghuni Bumi ini, bahkan jauh sebelum Bumi dihuni oleh entitas manusia bernama Adam AS. Entah berapa abad lamanya, bumi dihuni oleh makhluk bernama Hin, Bin, dan Jin, sebelum akhirnya dihuni oleh manusia, oleh Nabi Adam AS dan keturunannya.
Pertama-tama, bumi diduga dihuni oleh entitas bernama Hin dan Bin. Kedua kelompok ini kemudian saling serang, saling berperang. Diutuslah entitas Jin untuk menghancurkan kelompok-kelompok yang berperang itu.
Mereka yang dikalahkan, terusir ke tempat-tempat terpencil, ke tengah hutan, ke tengah lautan, ke pulau-pulau yang jauh.
Dalam buku Mitos-Mitos Legendaris dalam Khazanah Klasik Muslim (Alvabet, 2024), Walid Fikri sang penulis menukil sejumlah pendapat ulama ahli tafsir Al-Quran dan para pakar lainnya dalam mengurai tentang Hin, Bin dan Jin.
Di antaranya, Walid Fikri menukil kitab Al-Hayawaan, karya Al-Jahizh pakar zoologi. Ada dua pendapat mengenai Hin, Bin, dan Jin. Pertama ada yang menyatakan bahwa mereka adalah entitas yang berbeda. Kedua, mereka berasal dari dasar yang sama yaitu berunsur 'jin'.
Dengan pendapat kedua, sebutlah baik Hin, Bin, dan Jin adalah bangsa jin. Mereka di antaranya tinggal di tengah lautan. Dengan demikian, laut adalah tempat tinggal bagi entitas-entitas gaib termasuk Nyi Roro Kidul.
![]() |
Mengapa Tidak Tinggal di Laut Utara?
Laut Utara Jawa adalah jalur perdagangan. Para pesiar dari banyak negeri singgah di tempat ini. Sebutlah Pelabuhan Cimanuk yang kini jadi Indramayu, atau Pelabuhan Demak yang menjadi wilayah perdagangan yang ramai.
Pelabuhan Demak menjadi area yang dikuasai oleh Kesultanan Demak. Namun, di kemudian hari, pelabuhan vital ini dikuasai oleh perusahaan dagang Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Setelah ini, Kesultanan Demak melemah dan selanjutnya dimulai sejarah baru dengan pemindahan pusat pemerintahan sekaligus lahirnya kerajaan baru, Kesultanan Pajang.
Pada masa transisi dari periode Pajang ke Mataram Islam, lahirlah mitos Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan Jawa. Mitos ini lahir dari wilayah yang belum direbut oleh siapapun.
Sementara Nyi Roro Kidul semakin dipercaya keberadaan dan kekuatannya oleh masyarakat di pesisir laut selatan sebagai penguasa laut selatan, di Laut Utara Jawa muncul mitos baru tentang penguasaan laut.
Laut Utara Jawa dikuasai sosok gaib bernama Dewi Lanjar. Sebelumnya, Dewi Lanjar merupakan perempuan yang bercerai selagi muda dan belum dikaruniai anak. Dia kemudian meninggalkan kampung untuk melupakan kesedihannya ditinggal suami. Dia menyusuri Sungai Opak dan berjumpa dengan Panembahan Senopati yang memberinya saran untuk menemui Kanjeng Ratu Kidul.
Kanjeng Ratu Kidul pun menerimanya sebagai anak buah yang pada suatu waktu Dewi Lanjar diberi tugas untuk menggoda Raden Bahureksa yang sedang membuka hutan Gambiren di sekitar Pekalongan.
Namun, godaan itu gagal, dan Dewi Lanjar malu untuk kembali ke Laut Selatan. Dia kemudian meminta izin Raden Bahureksa untuk tinggal di Pekalongan dan ini pun disambut baik oleh Kanjeng Ratu Kidul. Akhirnya, Dewi Lanjar menjadi penguasa Laut Utara Jawa.
Dengan demikian, Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul tetap tinggal di Laut Selatan sementara Laut Utara dikuasai oleh Dewi Lanjar.
![]() |