Cara Simpel Merawat Batik Agar Tidak Mudah Pudar

Cara Simpel Merawat Batik Agar Tidak Mudah Pudar

Ghina Aliyah Fatin Desira - detikJabar
Rabu, 02 Okt 2024 14:00 WIB
Cara mencuci batik
Ilustrasi cara mencuci batik (Foto: Getty Images/ Edwin Tan)
Bandung -

Batik adalah warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai seni tinggi. Agar keindahan dan kualitas batik tetap terjaga, penting bagi detikers untuk merawatnya dengan benar. Motif yang rumit dan warna-warna cerah pada batik bisa memudar atau rusak jika perawatannya salah. Berikut adalah tips merawat batik agar tetap awet dan terlihat indah.

1. Gunakan Sampo atau Sabun Khusus Batik

Mengutip dari buku Cantik Bergaya Dengan Batik & Tenun karya Indriya R. Dani, penggunaan sabun pencuci khusus untuk batik sangat dianjurkan untuk menjaga keindahan motif dan warna kain. Selain sabun khusus, detikers juga bisa menggunakan sampo yang telah dilarutkan hingga tidak ada gumpalan sebelum mencelupkan batik.

Alternatif lain adalah menggunakan buah lerak atau daun dilem. Cukup rendam buah lerak dalam air hangat, remas hingga berbusa, lalu gunakan air tersebut untuk mencuci batik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Hindari Penggunaan Mesin Cuci

Menurut buku Batik Sasambo NTB karya Dwi Adi Kusuma, batik tidak seharusnya dicuci menggunakan mesin cuci, karena bisa merusak serat kain dan mengurangi keindahan motif. Sebaiknya, cucilah batik dengan tangan dan perlakukan dengan lembut.

Jika batik tidak terlalu kotor, detikers cukup mencucinya dengan air hangat tanpa menggosok terlalu keras. Untuk noda yang sulit dihilangkan, bisa dicoba dengan air perasan jeruk, seperti yang disarankan oleh Dwi Adi Kusuma dalam bukunya.

ADVERTISEMENT

3. Jemur di Tempat Teduh

Dalam buku Kolaborasi Cantik Batik dan Tenun karya Djoeragan Batik, disebutkan bahwa setelah mencuci, batik sebaiknya dijemur di tempat teduh dan tidak di bawah sinar Matahari langsung. Sinar Matahari bisa menyebabkan warna batik memudar, terutama batik dengan pewarna alami. Selain itu, tarik bagian tepi kain batik secara perlahan saat dijemur agar serat kain yang terlipat bisa kembali ke posisi semula.

4. Cara Menyetrika Batik dengan Benar

Berdasarkan How to Wear Batik karya Reni Kusumawardhani, ketika menyetrika batik, hindari kontak langsung antara setrika dan kain. Letakkan sehelai kain di atas batik sebelum menyetrika untuk menghindari panas yang dapat merusak serat kain dan motif.

Jika batik terlihat kusut, semprotkan sedikit air terlebih dahulu di atas kain, lalu tutupi dengan kain lain sebelum menyetrika. Ini akan membantu menjaga keindahan dan struktur batik.

5. Simpan Batik dengan Aman

Menurut buku Cantik Bergaya Dengan Batik & Tenun, untuk menyimpan batik, pastikan kain tidak lembab. Simpan dalam plastik untuk mencegah serangan ngengat dan hindari penggunaan kapur barus yang dapat merusak serat kain batik.

Alternatifnya, detikers bisa menggunakan merica yang dibungkus tisu atau akar wangi, seperti yang dijelaskan dalam buku Kolaborasi Cantik Batik dan Tenun, untuk menjaga batik tetap dalam kondisi baik selama penyimpanan.

6. Hindari Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya

Dikutip dari Buku Batik Sasambo NTB karya , hindari penggunaan deterjen, pemutih, atau minyak wangi langsung pada batik, terutama pada batik dengan pewarna alami. Jika batik terkena noda yang membandel, gunakan cara alami seperti air jeruk nipis atau kulit jeruk, yang lebih aman dan tidak merusak serat kain.

Dengan mengikuti tips di atas, detikers dapat menjaga batik tetap awet dan indah. Rawat batik sesuai jenis kainnya agar kualitas dan keindahannya tetap bertahan dalam jangka waktu lama.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads