Mengenal Tari Ronggeng Geboy Gaya Namin Khas Karawang

Mengenal Tari Ronggeng Geboy Gaya Namin Khas Karawang

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Rabu, 28 Agu 2024 15:00 WIB
Tari Ronggeng Geboy Gaya Namin Khas Karawang
Tari Ronggeng Geboy Gaya Namin Khas Karawang (Foto: Istimewa)
Bandung -

Di panggung utama perhelatan West Java Festival 2024 yang telah lalu, 23-25 Agustus 2024, ditampilkan sebuah tarian dari kawasan pantai utara Jawa Barat. Tarian itu bernama Tari Ronggeng Geboy Gaya Namin yang menjadi khas Kabupaten Karawang.

Ronggeng, berasal dari kata "Renggana" yang berarti wanita. Sedangkan kata "Geboy" dalam bahasa Sunda artinya meliuk-liuk. Ronggeng Geboy merupakan tari garapan, yakni tari yang dipadukan dari kesenian-kesian tradisi setempat yang telah ada sebelumnya.

Debby Awalia, pendiri Forum Penari Karawang sekaligus staf bidang program di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang mengatakan tari Ronggeng Geboy merupakan representasi penari ronggeng melalui pengolahan gerak 3G. Yaitu, gitek-geol-goyang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gerakan-gerakan tari rakyat dan penggabungan dari pencugan dalam kesenian Bajidoran Karawang dan juga bodoran dalam kesenian Topeng Banjet yang mengekspresikan rasa gembira saat menghibur masyarakat," kata Debby kepada detikJabar, belum lama ini.

Sementara gaya Namin, merujuk pada jaipongan yang musiknya digubah oleh Bah Namin, maestro pengendang Jaipongan yang terafiliasi dengan Namin Group.

ADVERTISEMENT

Kepiawaian Bah Namin dalam memainkan kendang Jaipongan telah menciptakan gayanya sendiri dan kemudian menjadi baku dalam sebutan 'gaya Namin'.

Yang Disajikan dalam Tari Ronggeng Geboy

Debby Awalia menjelaskan, tari Ronggeng Geboy ini menceritakan tentang para mojang cantik asal Karawang atau sering dikenal sebagai "Ronggeng" yang sedang menari menghibur masyarakat. Hiburan itu pada mulanya digelar pada pesta-pesta panen.

Khusus untuk Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat ke-79 yang berlangsung di kawasan Gedung Sate, Kota Bandung, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang menggandeng koreografer muda untuk menampilkan Ronggeng Geboy terbaik.

Koreografer muda Akhmad Qois Al Qorni mencoba mengkreasikan gerak-gerak baru dengan iringan musik kreasi ketuk tilu versi Bah Namin.

"Di West Java Festival, tarian ini dibawakan oleh 7 penari. Mereka merupakan para penari Jaipong Ambassador Karawang 2024," kata Debby.

Duta Jaipong Karawang itu menurut Debby diharapkan menjadi contoh yang bisa meneruskan dan mengembangkan bakat dalam karya dan prestasi.

"Berkarya dan berprestasi dalam melestarikan seni tradisi dan kebudayaan Karawang di tingkat nasional maupun internasional," katanya.

Selintas Bah Namin

Ada dua orang pengendang profesional dari Karawang yang muncul ke permukaan dan disebut sebagai maestro. Pertama bernama Suwanda, kedua bernama Namin.

Keduanya merupakan inspirasi bagi maestro Jaipongan di Kota Bandung, Gugum Gumbira dengan grup "Jugala" dalam menciptakan gerakan-gerakan Jaipongan. Baik Suwanda, maupun Namin yang sengaja didatangkan ke Bandung, dianggap para pengendang yang mampu menerjemahkan ide-ide Gugum Gumbira.

Atang Suryaman dalam studi berjudul "Kreativitas Namin, Hubungan Personal dan Kesenimanan dalam Peta Perkembangan Jaipongan Bajidoran" menjelaskan nama Suwanda kemudian lebih sohor ketimbang Namin.

Namin lalu lebih banyak berkiprah seni di tiga daerah, Karawang, Subang, dan Bekasi. Terutama dengan kaset rekaman krativitasnya yang menyebar di tiga daerah itu. Berdirilah 'Namin Group' yang Bah Namin sendiri telah membersamai grup tersebut selama 40 tahun.

"Ia diakui secara personal memiliki kapasitas yang baik dalam memimpin sebuah grup, dan sekaligus sebagai seniman ia diakui kreatifitasnya sehingga memunculkan pengakuan terhadap 'gaya Namin' yang menunjukkan kekhasan diri Namin sebagai seniman," tulis Atang dalam studi di Jurnal Makalangan, 2021 itu.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads