Pola lantai adalah salah satu hal penting dalam tarian, baik dalam tari tunggal, berpasangan, maupun berkelompok. Termasuk dalam tari jaipong khas Jawa Barat, terdapat sejumlah pola lantai yang membuat tarian semakin enak dilihat.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas apa saja pola lantai tari jaipong. Ketahui juga penjelasan tentang tari jaipong, mulai dari sejarah, gerak, dan formasinya.
Pola Lantai Tari Jaipong
Tari jaipong memiliki beberapa jenis tarian dan bisa dimainkan tunggal, berpasangan, maupun berkelompok. Kali ini kita akan mengulas pola lantai tari jaipong kembang tanjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Jurnal Peka Volume 1 No. 1 2017 Universitas Muhammadiyah Sukabumi karya Annisa Enistoneisya dan Ana Setiani, pola lantai tari pada tari jaipong kembang tanjung di antaranya adalah pola horizontal, vertikal, diagonal, diagonal V, zigzag, hingga melingkar.
Untuk memahaminya, kalian harus mengetahui juga pola gerak dan formasinya. Berikut penjelasannya.
Gerakan Tari Jaipong
Pola gerakan tari jaipong adalah sebagai berikut.
1. Bukaan
Bukaan merupakan gerakan pembuka dalam pementasan tari jaipong ketika dimulai. Ada beberapa jenis gerakan bukaan, antara lain penari berjalan memutar sambil memainkan selendang yang berada di leher penari.
2. Pencugan
Gerakan pencugan adalah gerakan energik dan cepat sehingga dapat menguras stamina. Gerakan pencugan sering kali menarik sampai membuat penonton terbawa suasana.
3. Ngala
Gerakan ngala cukup unik dengan gerakan 'patah-patah' yang ditarikan dengan cepat seperti pencugan.
4. Mincid
Gerakan mincid adalah perpindahan dari satu gerakan ke gerakan lain.
Formasi Pola Lantai Tari Jaipong
1. Diagonal V
Formasi dengan pola lantai diagonal V digunakan pada awal pembukaan tari jaipong. Gerakan yang digunakan adalah bukaan.
Dalam formasi ini, satu orang penari di depan sebagai pusatnya, kemudian penari lainnya berbaris melebar sehingga membentuk huruf V.
2. Bentuk Melingkar
Formasi melingkar bentuknya seperti bundaran. Satu kelompok bisa dibagi dua bundaran yang menunjukkan kekompakan.
3. Bentuk Melengkung
Formasi melengkung banyak digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi, memberi kesan lemah dan lembut. Selain itu juga dapat memberi kesan manis.
4. Bentuk Garis Lurus
Pada formasi garis lurus, ada beberapa bentuk, seperti vertikal, horizontal, dan diagonal. Gerakan pada formasi ini adalah bukaan dan pencugan.
Demikian tadi penjelasan mengenai pola lantai tari jaipong, mulai dari sejarah, gerak, dan formasinya.
Sejarah Tari Jaipong
Dalam Jurnal Patrawidya, Vol. 17, No. 2, Agustus 2016 karya Rosyadi, dijelaskan bahwa penyebutan jaipong bermula dari bunyi-bunyian (onomotofe) kendang yang mengiringi tarian rakyat. Bunyi tersebut terdengar seperti jaipong, maka disebut tari jaipong.
Sejarah tari jaipong tidak bisa dilepaskan dari dua seniman Sunda, yaitu Suwanda dan Gugum Gumbira. Suwanda adalah pemain kendang yang pertama kali menciptakan kesenian jaipong pada 1976. Dia menggabungkan gerakan pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu, dan sebagainya.
Gugum yang tertarik dengan kemampuan Suwanda kemudian memasukkan Suwanda ke dalam kelompok seninya yang bernama Jagala Grup. Masuknya Suwanda memberi dorongan Gugum untuk membuat karya baru. Awalnya, karya Gugum masih sangat kental dengan ibing ketuk tilu, kemudian populer dengan sebutan Jaipong.
Tari Jaipong ada beberapa jenis. Karya awal yang dikenal masyarakat adalah tari daun pulus keser bojong dan rendeng bojong.
Pada awalnya, tarian tersebut dianggap sebagai gerakan yang erotis dan vulgar, namun lama kelamaan populer dan banyak dimainkan, mulai di media televisi, hajatan, maupun perayaan-perayaan tertentu.
(bai/inf)