Silsilah Kata Cina dan Tionghoa Serta Penggunaannya di Indonesia

Silsilah Kata Cina dan Tionghoa Serta Penggunaannya di Indonesia

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Minggu, 11 Feb 2024 12:30 WIB
Kegiatan persembahyangan Imlek di Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)
Foto: Kegiatan persembahyangan Imlek di Kongco Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/2/2024). (Putu Krista/detikBali)
Bandung -

Setiap kata punya silsilah, termasuk kata China (sering juga ditulis Cina) dan Tionghoa. Di Indonesia, dua kata itu berkembang dilatari sejarah.

Dalam berita-berita tentang tahun baru Imlek, sering ditemukan frasa "orang Tionghoa" dan "etnis China". Tionghoa bertautan erat dengan negara di mana masyarakat etnis tersebut berasal, yakni Tiongkok. Negeri ini juga menyebut diri sebagai China.

Lantas, apa perbedaan kedua kata itu dan bagaimana penggunaannya di Indonesia? Berikut ini penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Etnis Tionghoa

Sebelum membahas dua kata 'China' dan 'Tionghoa' yang serupa tapi tak sama di atas, ada baiknya mengenal terlebih dahulu siapa etnis Tionghoa itu?

Windi Fitri Febriani, dkk. dalam "Kehidupan Budaya Etnis Tionghoa di Kota Sukabumi 1966 - 2002" yang dimuat Jurnal Bihari, Vol.4 No.2 Tahun 2021 menyebutkan bahwa etnis Tionghoa merupakan etnis terbesar di dunia.

ADVERTISEMENT

Saking banyaknya populasi warga mereka di China, maka mereka banyak yang bermigrasi. Langkah ini dilakukan karena kapasitas pertanian tidak sebanding dengan ledakan penduduk.

Di antara tujuan migrasi adalah berbagai tempat di Asia Tenggara. Tak luput darinya, Indonesia. Namun, makanan bukan satu-satunya alasan warga Tionghoa berpencar dari negerinya. Seringnya terjadi bencana alam, juga turut andil.

Dengan latar belakang tersebut, tak heran jika di Indonesia banyak tinggal warga Tionghoa hingga berlapis generasi ke bawahnya.

Masuk ke Indonesia

Hamas Assidiqi, dalam artikel berjudul "Kebijakan Asmilasi Terhadap Etnis Tionghoa di Jakarta Tahun 1966-1998" yang dimuat pada Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol.3 No.3 Tahun 2018, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta menyebutkan etnis Tionghoa datang ke Indonesia sejak Dinasti Han merajai Tiongkok.

"Awal mula datangnya orang-orang Tionghoa ke Indonesia dapat ditelusuri sejak masa Dinasti Han (206 SM - 220 M). Pada masa itu, Tiongkok telah membuka hubungan perdagangan dengan negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara,"

"Menurut catatan sudah ada orang Tionghoa yang datang ke Pulau Jawa (Djawa Dwipa). Pada masa Dinasti Tang (618 - 907M) juga didapati orang-orang Tionghoa di Kerajaan Sriwijaya." tulis Hamas Assidiqi.

Berawal dari motif perdagangan, warga Tionghoa banyak yang enggan kembali ke tanah air mereka. Sebabnya, mereka tinggal di nusantara dengan cara menikah dengan warga lokal.

Perkawinan ini disebut amalgamasi. Kanal detik.com melansir, amalgamasi adalah pernikahan antara dua orang yang berbeda suku bangsa. Contohnya, pernikahan yang terjadi antara orang India dengan Indonesia. Dalam konteks sosiologi, amalgamasi merupakan penyatuan biologis antar anggota-anggota kelompok etnis atau ras yang berlainan, sehingga muncul bangsa yang baru.

Hamas Assidiqi menegaskan setelah amalgamasi, selanjutnya orang China yang datang ke nusantara memiliki keturunan menjadi golongan masyarakat tersendiri di dalam masyarakat.

Beda kata 'China' dan 'Tionghoa'

Kata Tionghoa tidak ditemukan dalam lema Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI.web.id). Yang ada hanya kata Cina dengan penulisan tanpa 'h'. Tetapi, kata Tionghoa tersemat di dalam contoh kalimat pada pencarian lema Cina.

KBBI mencatat:

Cina/Ci·na/ n 1 sebuah negeri di Asia; Tiongkok; 2 bangsa yang tinggal di Tiongkok; Tionghoa;

Windi Fitri Febriani, dkk. mengutip Leo Suryadinata, "Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002" (2005) yang menjelaskan perbedaan antara kedua kata tersebut.

Pertama, kata Cina. Kata ini berkembang sebelum negara itu berubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Tulisan China, dengan menyematkan hurup 'h' setelah C merupakan ejaan yang diinginkan Kedutaan RRC di Indonesia. Frasa orang China atau Cina berarti 'warga negara China'. Sama halnya dengan orang Indonesia, yang berarti, warga negara Indonesia.

Kedua, kata Tionghoa. Yaitu, orang-orang China yang telah lama menetap di Indonesia dan telah menjadi warga negara Indonesia.

Frasa 'orang Tionghoa' berarti orang China berkewarga-negaraan Indonesia. Penyebutan ini sama seperti penyebutan suku. Misalnya orang Sunda, orang Batak, dan orang Jawa.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads